Setiap tahunnya, mudik lebaran berkontribusi terhadap perputaran ekonomi di Indonesia. Sebelumnya kemenparekraf menyebut perputaran ekonomi saat lebaran akan naik hingga Rp 276 triliun. Bagaimana kira-kira perkembangan perputaran ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun selama masa lebaran?
Perkembangan Perputaran Ekonomi di Indonesia setiap Tahunnya
Seperti yang telah kita ketahui, kasus Covid-19 pertama kali diumumkan di Indonesia pada Maret 2020. Sejak saat itu, pemudik terus mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang terbatas dan daya beli juga menurun. Kejadian ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat bahkan pada tahun 2020 sempat menjadi negatif 2,07%.
Di tahun 2021, diberlakukan larangan mudik oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia. Alasan diberlakukannya peniadaan mudik lebaran 2021 tentunya tak lain tak bukan adalah karena ada tren lonjakan kasus baru setelah libur panjang yang angkanya bervariasi, dari mulai 37% hingga 119%. Setiap lonjakan kasus juga diikuti peningkatan angka kematian. Pengamat Ekonomi IndiGo Network, Ajib Hamdani mengungkap data tahun 2021, ada tambahan uang berputar pada momen lebaran, sebesar Rp150 triliun.
Baca juga: Yuk Benahi Keuangan Setelah Libur Lebaran
Mulai di tahun 2022, pemudik terus bertambah hingga terdapat peningkatan ekonomi yang menjadi harapan pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak selama masa Covid-19. Berdasarkan hasil survei Balitbang Kemenhub, pemudik Lebaran tahun 2022 diperkirakan sebanyak 85,5 juta orang. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Sarman Simanjorang menaksir ada sekitar Rp 42 triliun yang berputar selama periode mudik lebaran 2022. Ia juga mengungkap uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idulfitri 2022 sebesar Rp175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021
Pada masa Lebaran tahun 2023, ada 123,8 juta orang yang melakukan mobilitas. Ini menunjukkan peningkatan sekitar 38 juta orang sejak tahun 2022, dan akhirnya meningkat lagi di tahun 2024. Disebutkan oleh Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf (Baparekraf), Dessy Ruhati, terdapat kenaikan sebesar 15% untuk tahun 2024 jika dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun 2023, yakni Rp 240,01 triliun.
Bagaimana dengan Perkembangan Tahun 2024?
Di tahun 2024, pemudik mengalami lonjakan besar. Di tahun 2024, 193,6 juta orang melakukan mobilitas selama libur lebaran ini. Kemenparekraf memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada momen libur lebaran tahun 2024 akan menyentuh Rp 276,11 triliun. Sedangkan, menurut Sandiaga Uno, justru perputaran ekonomi diprediksi lebih tinggi lagi, mencapai angka Rp 350-400 triliun.
Baca juga: Tips Hemat Naik Pesawat
Peningkatan pergerakan masyarakat untuk berwisata di momen Lebaran 2024 juga ditopang oleh sejumlah faktor lainnya. Yakni libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun 2023 serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur lebaran 2024
Ia memastikan angka yang besar tersebut akan mengalir ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung di berbagai daerah tanah air. Ini menjadi berkah yang akan mendorong peningkatan ekonomi serta terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Dalam "The Extended Weekly Brief with Sandi Uno", yang berlangsung secara hybrid, di Manhattan Hotel, Jakarta, Dessy Ruhati juga mengungkapkan pelaku perjalanannya berasal dari daerah Jawa Timur sebesar 16,2 persen, Jabodetabek sebesar 14,7%, dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen dengan menggunakan empat moda transportasi yakni kereta, bus, mobil, dan motor pribadi.
Sumber:
https://amp.kontan.co.id/news/tradisi-mudik-lebaran-turut-menggerakkan-perekonomian-indonesia
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14986/Dampak-Ekonomi-Lebaran-2022.html
https://ekon.go.id/info-sektoral/17/375/peniadaan-mudik-lebaran-2021