Industri aplikasi mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Apalagi seiring meningkatnya penggunaan internet oleh sebagian penduduk Indonesia, pengembangan aplikasi untuk mendukung kehidupan masyarakat menjadi hal penting.
Namun pengembangan sektor aplikasi masih memiliki hambatan dalam segi pemasaran. Berikut adalah kendala terbesar pemasaran yang dihadapi oleh industri aplikasi disarikan dari buku berjudul “Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kkreatif Sub Sektor Industri Aplikasi” yang diterbitkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf):
1. Internet yang masih terbatas
Akses pengunaan internet di Indonesia masih terbatas secara jangkauan ataupun kecepatannya. Hal ini berdampak pada keterbatasan pengembangan produk aplikasi yang membutuhkan data dan jaringan yang kompleks bagi perusahaan pembuat aplikasi operasional perusahaan. Sementara dari sisi konsumen pengguna khususnya sistem aplikasi yang menghubungkan penjual-pembeli berdampak pada intensitas dan jumlah pengguna yang perkembangannya terhambat.
2. Kurangnya tenaga ahli
Kendala selanjutnya adalah kurangnya tenaga ahli programmer dalam membuat aplikasi yang berlaku pada kedua jenis pelaku industri aplikasi. Karena kekurangan tersebut menyebabkan tenaga ahli programmer berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Hal tersebut membuat perusahaan harus memberikan penawaran kompensasi yang lebih tinggi kepada programmer agar dapat mempertahankan tenaga ahlinya dan tidak berpindah ke perusahaan pesaing. Di sisi lain, terkadang klien perusahaan mempercayai produk aplikasi tersebut berdasarkan tenaga ahlinya bukan berdasarkan atas perusahaan aplikasi saja.