Artificial Intelligence (AI) semakin menunjukan kemahirannya. Jika sebelumnya kita dibantu oleh chatbot untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan. Sebentar lagi kita akan melihat robot secara lebih interaktif dilayar smartphone kita.
Baru-baru ini, dunia live streaming di China gempar oleh sosok human virtual (manusia virtual) di e-commerce. Tidak seperti biasanya ketika kita melihat sosok manusia live streaming di e-commerce, e-commerce di China mulai menghadirkan manusia virtual untuk berjualan di depan layar.
Berdasarkan laporan dari MIT Technology Review, Taobao, sebuah platform belanja online di China sedang populer melakukan live streaming dengan menggunakan manusia virtual bertenaga AI tersebut, bahkan dipukul 4 pagi.
Laporan tersebut menyebutkan para live streamer AI tersebut tampak seperti robot pada umumnya jika dilihat secara langsung. Pasalnya, pergerakan bibir sebagian besar para AI terlihat tidak sinkron dengan waktu yang sedang berjalan.
Baca juga: 7 Rekomendasi AI Voice Generator Terbaik yang Wajib Kamu Coba
Menurut laporan MIT, para robot AI dapat membaca komentar yang masuk sekaligus menjawab pertanyaan yang diajukan penonton secara real-time saat live streaming berlangsung. Jawaban-jawaban tersebut didapat dari database yang ada pada sang robot.
Robot-robot ini juga dinilai sangat komunikatif. Tentunya, hal ini disebabkan oleh perbedaan yang siginifikan antara robot dengan manusia. Apabila dengan tenaga manusia, penilaian komunikatif atau tidak, bergantung pada karakter manusia tersebut. Berbeda halnya dengan robot, pemilik usaha hanya perlu mengatur robot untuk menyesuaikan kebutuhannya.
Hebatnya lagi, streamer virtual tersebut dilaporkan dapat menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan jumlah penonton. Hal ini dilakukan lewat skrip dan isyarat umum yang ada saat live streaming.
Baca juga: Mengenal Lebih dekat Generative AI
Sebenarnya penggunaan AI untuk live streaming sudah ada sejak 2022. Hal ini diawali sejak banyaknya perusahaan startup teknologi di China yang menawarkan pembuatan avatar deepfake. Pemilik brand hanya tinggal memberi sample video untuk dibuatkan kloning. Setelah kloning robot AI selesai, maka robot tersebut dapat bekerja selama 7 hari dan 24 jam penuh.
Teknologi ini dipatok dengan harga US$1.000 atau setara Rp 15,8 juta. Apabila dibandingkan dengan manusia pada umumnya, tentu saja tenaga robot ini jauh lebih murah ditambah dengan jam kerja yang nonstop.
Kehadiran kecerdasan buatan memang menguntungkan bagi pemilik bisnis. Namun, juga menjadi ancaman bagi profesi manusia terutama profesi live streaming.
Tantangan yang terjadi saat ini diharapkan menjadi acuan kita untuk terus mengembangkan diri terutama pada teknologi. Karena sepintar-pintarnya teknologi, AI tetap di program oleh manusia. Disini akal, pikiran, dan perasaan kita tidak akan tergantikan oleh robot.