Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menjalin kerjasama dengan TIBCO Software Inc, perusahaan yang bergerak di bidang manajemen API dan analitik untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa ITB di bidang analisis data.
Sebagai bagian dari Memorandum of Understanding (MOU) antara ITB dan Tibco, mahasiswa ITB akan dilibatkan dalam lokakarya, magang, dan pelatihan berbasis praktik lainnya. Kegiatan tersebut sebagai upaya mengasah keterampilan mahasiswa sebagai persiapan sebelum memasuki dunia kerja.
Para mahasiswa dari program Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB juga akan menerima praktik langsung dengan alat-alat Tibco dan dukungan untuk berbagai teknik analisis data untuk memahami dan memprediksi perilaku pelanggan.
“Bisnis digital memiliki keunggulan kompetitif dengan konsumen saat ini ketika mereka mampu mengidentifikasi perubahan dalam perilaku pelanggan dan melakukan intervensi dengan tepat waktu atau penawaran yang dipersonalisasi pada saat yang tepat,” ujar Erich Gerber, General Manager Tibco area Asia Pacific, dilansir dari Digital News Asia (Kamis, 22/2).
Gerber menambahkan, “Untuk melakukannya, bisnis menggunakan berbagai alat analisis data dan visualisasi untuk memahami pelanggan dan memprediksi perilaku mereka. Namun, seringkali sulit untuk memvisualisasikan atau menerapkan konsep teoritis analisis data di lingkungan kelas.”
Karena itu kerjasama Tibco dengan ITB akan memberi mahasiswa kesempatan untuk menerapkan konsep ini secara praktis. Ini juga akan memperkuat kemampuan mereka untuk mengeksplorasi model bisnis baru dan memperdalam pemahaman mereka tentang bidang analisis data, serta dunia bisnis pada umumnya.
“Teknologi digital memainkan peran utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia, namun pertumbuhannya terhambat oleh kesenjangan ketrampilan data dan teknologi yang luas. Kerjasama yang erat antara universitas dan perusahaan di industri ini sangat penting,” tutur Profesor Sudarso Kaderi Wiryono, dekan SBM ITB.
“Bersama Tibco, ITB akan melatih dan memberdayakan lulusan berbakat dan terampil di bidang analisis data, yang pada gilirannya memungkinkan bisnis Indonesia mengubah bagaimana pelanggan mengalami produk atau layanan,” imbuh Sudarso.