Scalping saham merupakan salah satu strategi trading yang membantu trader untuk mendapat keuntungan dengan cepat, biasanya dalam jangka pendek satu hari. Seorang trader yang menerapkan strategi scalping saham ini biasa disebut juga dengan istilah scalper.
Scalper melakukan transaksi pembelian saham kemudian menjual saham kembali dengan memasang target kenaikan yang tidak terlalu tinggi dalam pergerakan harga harian sahamnya. “Scalper mampu membaca pergerakan harga saham berdasarkan analisis teknikal dan memanfaatkan posisi di level terendah untuk membeli saham dan melihat ada potensi atau sinyal harga saham bisa naik ke level lebih tinggi dalam satu hari,” kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani.
Chisty mengingatkan, teknik scalping saham hanya cocok untuk trader saham dengan profil risiko agresif dan memiliki waktu untuk memonitor pergerakan pasar saham. Untuk itu, berikut ini adalah tips bagi trader yang ingin melakukan teknik scalping saham:
1. Membaca tren perdagangan
Ketika menggunakan strategi scalping saham, maka wajib mengamati dan bisa membaca tren pergerakan pasar dengan baik. Dengan memiliki skill ini, trader bisa membaca dan mengetahui momentum yang tepat untuk mengambil keuntungan.
Untuk memudahkan scalper dalam membaca tren perdagangan, Ajaib menyajikan berbagai informasi dalam satu laman “Market”. Scalper dapat meringkas berbagai informasi penting yang dibutuhkan seperti chart IHSG, Analisis Saham Terkini, Strategi Saham Populer, dan Indeks Saham dalam satu laman di layar ponsel.
“Bagi yang baru memulai scalper tentu membutuhkan waktu untuk bisa membaca tren perdagangan. Namun scalper dan trader dapat memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan dalam aplikasi Ajaib untuk bisa melakukan jual beli saham dengan waktu yang singkat karena sudah dapat membaca tren perdagangan,” kata Chisty.
Baca juga : Sulap Sisa THR Lebaran Jadi Aset Masa Depan
2. Memiliki kemampuan analisis teknikal
Prinsip dasar scalping adalah mengambil momentum pada price action suatu saham, maka analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader dalam scalping. Namun trader juga bisa mengkombinasikannya dengan pendekatan lain seperti analisis fundamental sebagai pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk mendukung kemampuan analisis teknikal, Scalper biasanya menggunakan beberapa indikator teknikal seperti Moving Average (MA), Stochastic, dan Bollinger Bands. Berbagai indikator teknikal ini akan membantu trader untuk menyusun strategi entry ataupun exit dari suatu saham. Trader dapat memanfaatkan platform charting TradingView yang tersedia di aplikasi Ajaib.
“Melalui fitur TradingView maka scalper dapat mengatur indikator teknikal yang ingin digunakan dan menggambar garis tren secara langsung pada grafik saham. Ini akan memudahkan scalper melakukan analisis yang kompleks dari layar ponsel,” katanya.
3. Mencoba dengan swing trading
Scalping saham melakukan jual dan beli suatu saham yang lebih cepat dibandingkan swing trading, sehingga ada baiknya menerapkan strategi swing trading terlebih dahulu dengan ritme yang sedikit lebih lambat, bisa dalam periode mingguan atau bulanan dibandingkan dengan scalping saham yang memiliki ritme trading cukup pendek.
“Strategi swing trading tersebut biasanya dilakukan dalam periode mingguan atau secara bulanan, sehingga kamu dapat membiasakan diri terlebih dahulu untuk memahami karakter atau pola suatu saham yang terbentuk. Setelah terbiasa, maka kamu mulai bisa menerapkan scalping saham dengan intensitas lebih tinggi dan rentang waktu yang lebih pendek,” kata Chisty.
Baca juga : Agar Tidak Cepat Habis, Berikut Tips Mengelola Uang THR
4. Manajemen keuangan dan risiko
Kemampuan mengelola risiko dan membatasi kerugian sangat dibutuhkan ketika ingin menjadi seorang scalper. Manajemen keuangan saham yang kuat juga bisa membantu mendapatkan profit secara konsisten. “Sebab prinsip scalping adalah agar scalper lebih banyak profit dari sekian banyaknya transaksi perdagangan yang dilakukan,” katanya.
5. Fokus dan disiplin dengan trading plan
Coba untuk fokus dan disiplin dengan trading plan yang dimiliki. Disiplin terhadap trading plan yang dimiliki agar dapat meminimalisir kemungkinan risiko loss terburuk untuk terjadi. “Trader dapat memasang price alert berdasarkan target harga sesuai trading plan. Dengan fitur ini scalper dan trader tidak akan melewatkan kesempatan untuk profit taking saat harga saham sudah mencapai harga yang diinginkan,” kata Chisty.