Kehadiran manusia virtual atau virtual human di Indonesia semakin nyata. Bahkan virtual human ini sudah menggeluti berbagai macam profesi yang nantinya akan membantu menjawab kebutuhan manusia secara real time.
Baru-baru ini TvOne baru saja melakukan terobosan baru dalam dunia pertelevisian. Bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2023, TvOne mengenalkan tiga presenter Artificial Intelligence (AI) terbaru mereka yakni Nadira, Sasha, dan Bhoomi. Oleh karena itu TvOne dinobatkan menjadi media pertama yang mengusung teknologi AI dalam dunia pertelevisian Indonesia.
Di awal tahun 2023 PT Bank Central Asia Tbk pun juga mengenalkan Virtual Customer Service yang di beri nama Vira. BCA telah mengenalkan Vira ke publik di acara BCA Expoversary 26 Februari 2023 di ICE BSD.
Selain itu, Denny Caknan pegiat musik dangdut di Indonesia bahkan lebih dahulu memanfaatkan teknologi AI. Dalam projectnya platform musik dangdut bernama Ujung-Ujungnya Dangdut (UUD) yang resmi diluncurkan di bulan Agustus 2022, UUD memodernisasi platformnya tersebut oleh virtual influencer bernama yakni Lav Caca. Bahkan akun instagram @Lavcaca saat ini sudah tembus 12,6 juta orang pengikut.
Munculnya virtual human ini menjadi bukti semakin berkembangnya Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Lantas apakah virtual human akan menggantikan profesi manusia?
Baca juga : Mengenal Generative AI dan Manfaatnya bagi Kehidupan Manusia
Praktisi Media Digital Apni Jaya Putra melihat trobosan-trobosan baru terkait artificial intelligence (AI) di Indonesia adalah hal yang mengembirakan. Menurutnya "AI itu tidak sebatas teknologi baru namun ini tentang sejauh mana teknologi bisa mengurangi sumber daya yang semakin kecil resourcenya tapi memiliki dampak yang lebih besar,".
Sebelum itu, Virtual Human adalah suatu entitas yang dibuat secara digital yang dapat meniru perilaku, suara bahkan interaksi sosial manusia. Virtual Human diciptakan dengan menggunakan berbagai teknologi dan metodologi, seperti Motion Capture, Modeling 3D, Artificial Intelligence (AI), dan metode hybrid. Virtual Human dapat dirancang sebagai perwakilan manusia atau sebagai simulasi manusia yang sangat realistis, yang dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual dan manusia nyata. Setelah Virtual Human dibuat, maka dapat diprogram untuk berinteraksi dengan manusia melalui antarmuka seperti suara, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh.
Menanggapi kekhawaitiran masyarakat tentang hilangnya profesi manusia, Apni mengungkap untuk tidak perlu terlalu mengkhawatirkan soal profesi, karena nantinya akan ada profesi-profesi lain yang muncul berkat perkembangan teknologi ini.
Real human, atau manusia nyata memiliki kelebihan dibandingkan virtual human. Meski gesture tubuh dan suara bisa di kloning, namun emosi yang di ciptakan dari manusia tidak akan bisa ditiru.
“Memang bakal ada beberapa pekerjaan yang tergerus oleh AI, tapi bukankah akan ada jenis pekerjaan baru yang akan muncul? Nanti kita akan lihat bakal ada desainer AI, developer AI dan yang lain-lain. Kita akan lihat bahwa dibalik mesin-mesin AI itu adalah manusia. AI itu bodoh sebelum penggunanya membuat mereka pintar,” kata Apni.
Baca juga : 7 Prediksi Menggaet Customer Lewat Virtual Influencer
Virtual Human memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, seperti meningkatkan efisiensi dan efektivitas, meningkatkan pengalaman, membantu manusia dalam melakukan tugas yang berisiko, meningkatkan interaksi manusia dan mesin, dan membantu mengambil keputusan di dalam perusahaan.
Awalnya teknologi ini diusung untuk mempermudah pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah dengan lebih cepat. Namun seiring dengan kemampuannya yang bertambah, AI dianggap dapat meningkatkan revenue sekaligus menghemat pengeluaran perusahaan.
“Perusahaan harus melihat AI lebih dari itu, agar mereka dapat menginvestasikan dana mereka untuk kepentingan bisnis yang lain. Selain itu yang terpenting bagi saya AI ini bisa di implementasikan dunia pendidikan, dan pelayanan publik. Itu menarik misalnya diperusahaan bagian omnichannel dan helpdesknya kita mengarahnya kesana. Sehingga misalnya pelayanan aduan itu bisa di formulasikan lewat analitik tertentu dan memberi hasil secara realtime, para pengambil keputusan pun lebih cepat mengatasi permasalahan publik,” ungkap Apni