Momen libur lebaran Idul Fitri 2023 menjadi momen yang baik bagi beberapa sektor usaha. Sebab, momen mudik tahun ini pemerintah sudah mencabut pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakaat PPKM dalam rangka pencegahan Covid-19.
Mengutip dari Bisnis Indonesia Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2023 diperkirakan mencapai mencapai Rp92,3 triliun yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Jumlah tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebesar 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga.
Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang mengasumsikan, jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3.000.000 maka perputaran uang dengan jumlah diatas pun akan terjadi.
Baca juga : 5 Aplikasi Kuliner Terbaik yang Bantu Kamu Buat Nemuin Restoran Favorit saat Berlibur
Melihat perputaran ini, ada 3 sektor yang dianggap paling untung ketika lebaran 2023. Hal itu, terkait dengan produk dan jasa yang ditawarkan sehubungan dengan aktivitas mudik lebaran. Berikut ketiga sektor ini :
- Sektor Transportasi
Mudik lebaran menjadi momen yang ditunggu sektor trasportasi, karena meningkatnya permintaan masyarakat. Musim mudik lebaran dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi untuk memaksimalkan pendapatan.
“Perusahaan bus, kereta api, pesawat. Mereka sangat diuntungkan. Selain itu, rental kendaraan juga bisa memanfaatkan momentum ini karena masih banyak masyarakat yang memilih mudik dengan mobil daripada transportasi umum,” ujar Sarman Simanjorang.
- Sektor Pariwisata
Menurut Sarman, periode lebaran tidak hanya dijadikan sebagai momentum untuk menjalin silaturahmi. Banyak masyarakat yang melakukan perjalanan wisata. Sehingga restoran, hotel, dan tempat wisata bisa meraup keuntungan maksimal, apalagi terdapat paket promo yang ditawarkan untuk menarik wisatawan.
Baca juga : Tips Hemat Membeli Oleh-oleh Saat Liburan
- Sektor UMKM
Pelaku UMKM dapat mengambil kesempatan untuk menjajakan barang dagangannya dengan mengedepankan kearifan lokal. Menurut Sarman, banyak masyarakat perkotaan yang gemar membeli souvenir, makanan hingga kain khas daerah.
Sarman menambahkan, momentum libur lebaran memang berperan pesat terhadap peningkatan perputaran uang di Indonesia. Bahkan, hampir 25% dari perputaran uang secara tahunan terjadi pada periode ini. Selain itu, perputaran uang tidak hanya terfokus pada daerah tertentu, melainkan menyeluruh ke setiap wilayah Indonesia.
“Sehingga ini bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” pungkasnya.