Platform media sosial Twitter segera menghapus tanda centang biru atau fitur verified secara gratis mulai 1 April 2023. Dengan begitu, pemilik akun Twitter harus membayar biaya, jika ingin memiliki tanda centang biru.
"Pada 1 April, kami akan mulai menghentikan program terverifikasi lama kami dan menghapus tanda centang terverifikasi lama,” tulis Twitter Verified (@verified).
On April 1st, we will begin winding down our legacy verified program and removing legacy verified checkmarks. To keep your blue checkmark on Twitter, individuals can sign up for Twitter Blue here: https://t.co/gzpCcwOpLp
— Twitter Verified (@verified) March 23, 2023
Organizations can sign up for https://t.co/RlN5BbuGA3…
Centang biru yang biasanya disematkan pada tokoh publik akan dihapus bila mereka tidak berlangganan “Twitter Blue” dengan tagihan USD84 per tahun atau USD8 per bulan yang setara dengan Rp1,27 juta per tahun atau Rp121.356 per bulan (kurs Rp15.169).
“untuk mempertahankan tanda centang biru Anda di Twitter, individu dapat mendaftar ke Twitter Biru," lanjut akun verifikasi milik Twitter.
Baca juga : Centang Biru Instagram dan Facebook Bakal Berbayar
Bos Tesla sekaligus CEO Twitter Elon Musk, telah memperkenalkan Twitter Blue pada 2021. Twitter Blue adalah layanan berlangganan yang diluncurkan kembali pada akhir 2022 oleh Elon Musk dengan biaya individu USD84 per tahun atau USD8 per bulan.
Selain fitur centang biru, Twitter Blue juga memungkinkan pengguna berbayar untuk mengedit tweet hingga 5 kali dalam 30 menit, membuat tweet hingga 4.000 karakter, dan memposting video HD.
Perusahaan juga mengatakan, pengguna Twitter Blue akan melihat iklan 50% lebih sedikit di beranda mereka. Tweet mereka juga akan diprioritaskan di antara balasan, penyebutan, dan pencarian akun lainnya yang tidak berbayar.
Bagi perusahaan dan organisasi lain, biaya Twitter Blue adalah USD1.000 atau Rp15,1 juta per bulan untuk akun utama dan USD50 atau Rp758.475 per bulan untuk setiap akun terkait tambahan.
Baca juga : Fitur Instagram “Super Fans”, Bikin Stalker Ketar-ketir
Setelah membeli Twitter, Elon Musk memang memberikan warna baru untuk menjamin platform media sosial. Musk juga tidak segan-segan merubah bisnis twitter.
Misalnya, Elon Musk melakukan pemecatan terhadap para eksekutif tertinggi Twitter. Ia turut memecat CEO Paarag Agrawal, CFO Ned Segal, Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde.
Selain terhadap petinggi Twitter, Elon juga memecat sekitar 3.700 staf. Jika dipresentasikan, Elon telah memecat 50% karyawan dengan alasan bisnis Twitter mengalami penurunan pendapatan karena banyak pengiklan yang menarik diri.
Selain dua perubahan di atas, perubahan yang dilakukan Elon Musk di Twitter selanjutnya yakni pada halaman beranda. Elon Musk meminta pengunjung di halaman beranda akan diarahkan ke halaman penjelajah yang menampilkan berita yang sedang tren.