Pemanfaatan teknologi digital semakin berkembang tidak hanya di ranah layanan keuangan dan perbankan saja, namun juga untuk kegiatan sosial atau filantropi. Digitalisasi layanan akan mampu membantu lembaga filantropi dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan sosial mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh Urip Budiarto, General Manager Recources Mobilization Dompet Dhuafa dalam acara bertajuk “Tantangan Fintech dalam Menumbuhkan UMKM Tangguh” hari ini (Rabu, 7/2) di Jakarta.
Urip mengungkapkan Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang mengelola dana umat sejak 1994 saat ini telah memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dalam layanannya. “Donasi ke kita 95% adalah transfer bank, jadi tinggal switch aja dari offline ke online,” tuturnya.
Pemanfaatan fintech dalam dunia filantropi menurut Urip adalah keharusan mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga untuk menyasar donatur dari kalangan muda yang sangat lekat dengan gawai. “Fintech punya peluang yang besar,” tegasnya sambil mencontohkan startup Kitabisa.com yang mampu menjaring banyak donatur usia muda dengan penggalangan online.
Urip juga menyampaikan pesan untuk pelaku fintech agar terus berinovasi. “Pesan saya kepada rekan-rekan fintech, teruslah berinovasi dan semoga tetap berpihak pada yang lemah,” tutur Urip.