Seiring dengan pergantian tahun, perkembangan teknologi di dunia bisnis juga semakin pesat. Menjalankan bisnis konvensional di era teknologi seperti sekarang memungkinkan bisnis tersebut tertinggal dari mereka yang menggunakan digitalisasi.
Bisnis digital merupakan usaha yang memanfaatkan teknologi dan internet sebagai media pemasaran produk atau jasa. Pemasaran tersebut tentunya dapat dilakukan menggunakan berbagai jenis platform seperti media sosial, e-commerce, website, aplikasi dan sebagainya. Gempuran bisnis digital menyebabkan pelaku bisnis dituntut untuk selalu up to date dengan teknologi dan perubahan pola perilaku masyarakat.
Potensi Bisnis Digital 2023
Penggunaan internet yang kian meningkat menjadi alasan utama bisnis digital mengalami pertumbuhan pesat. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan, pengguna internet di Indonesia hingga kini telah mencapai 82 juta orang, dan dengan capaian tersebut Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.
Sementara dari segi bisnis digital, Kominfo menyampaikan, Indonesia merupakan negara 10 terbesar pertumbuhan 'e-commerce' dengan 78 persen dan berada di peringkat ke-1. Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha pedagangan elektronik memiliki nilai ekonomi bagus, sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, khusus pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga : Serba Data dan Teknologi, Ini Dampak Metaverse Bagi Bisnis
Perlunya Bisnis Konvensional Beradaptasi
Bisnis yang baik harus dapat terus beradaptasi dan relevan digunakan di setiap perkembangan zaman. Untuk itu, pelaku bisnis wajib berpikir inovatif dan kreatif agar bisnis dapat bertumbuh serta bertahan lama. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah peralihan mode bisnis dari konvensional ke modern.
Dalam hal ini, metode penjualan, sistem pembayaran, pembuatan aplikasi atau website dan sebagainya diperlukan untuk beralih ke mode digital. Para pelaku bisnis tidak perlu menghilangkan ciri khas dari produk atau jasa yang dipromosikan.
Beberapa alasan mengapa bisnis perlu beralih ke mode digital adalah jangkauan yang lebih luas, analisis pasar yang lebih mudah dan akurat, interaksi dengan konsumen meningkat serta promosi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Beberapa tools umum yang dapat digunakan untuk mendukung peralihan ini adalah Google Analytics dan Google Trends untuk analisis website, layanan CRM seperti WhatsApp maupun E-mail Marketing.
Baca juga : Sektor Industri Ini Disebut Paling Tahan Hadapi Resesi 2023
Hal yang Perlu Dipersiapkan
Beralih dari bisnis konvensional ke bisnis digital tentu memerlukan persiapan terlebih dahulu, mulai dari sumber daya, tools yang digunakan hingga biaya. Ada berbagai jenis tools dan software yang dapat digunakan oleh pemula bisnis seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, talenta data juga diperlukan untuk mengoptimalkan proses bisnis digital.
Talenta atau praktisi data akan membantu mengolah dan menganalisis data agar tujuan bisnis digital tercapai. Hal itu dikarenakan bisnis digital sangat bergantung pada data dalam perkembangannya. Contohnya, data demografis, psikografis hingga lifestyle pelanggan.
Melihat kebutuhan data bagi bisnis membuka peluang juga bagi calon talenta data. DQLab merupakan pelatihan Data Science berbahasa Indonesia yang siap membantu kamu untuk mempelajari dan mempersiapkan karir di bidang data. Untuk informasi selengkapnya klik tautan berikut https://dqlab.id/live-class
Yuk mulai belajar data, karena data untuk semua!