Piala dunia FIFA 2022 Qatar sudah dimulai sejak 20 November 2022. Sebagai tuan rumah, tentu Qatar tidak main-main menyuguhkan kemegahan dan kecanggihan untuk para pemain dan penonton FIFA tahun ini.
Qatar rela mengeluarkan dana hingga US$220 miliar atau sekitar Rp3.460 triliun, untuk merayakan pesta bola 2022.
Salah satu dana tersebut digunakan untuk merenovasi delapan stadion yaitu stadion Lusail Iconic, Al-Bayt, International Khalifah, Ahmed bin Ali, Education City, Al-Thumama, Al-Janoub, dan stadion 974. Tujuhd dari delapan stadion ini didukung oleh pendingin bertenaga surya. Sehingga tidak meninggalkan jejak emisi karbon.
Namun, bukan cuma stadion yang disiapkan Pemerintah Qatar untuk menghelat Piala Dunia 2022. Qatar juga mengandalkan beberapa teknologi untuk mendukung Piala Dunia 2022. Berikut inovasi teknologi di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar :
Bola Al Rihla
Sebagai bola resmi Piala Dunia FIFA 2022 Qatar, Al Rihla adalah salah satu inovasi teknologi terpenting dari turnamen ini. Bola keluaran Adidas ini memiliki Suspension System yang dapat mengirimkan data 500 kali per detik.
Sensor ini belum pernah ada sebelumnya karena dapat memberi gambaran setiap elemen pergerakan bola. Data bola tersebut membantu dalam mendeteksi sentuhan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan VAR (Video Assistant Referees) dan teknologi offside semi-otomatis.
Baca juga : Pemerintah Targetkan 2 Juta Motor Listrik Pada 2025
Teknologi ditenagai oleh baterai yang dapat diisi ulang dan tidak terlalu mencolok sehingga tidak akan mempengaruhi performa bola ketika bermain.
Teknologi Offside Semi-Otomatis
Salah satu keputusan yang kerap menjadi kontroversi di sepak bola adalah offside. Untuk itu, di Piala Dunia 2022 Qatar kali ini menggunakan teknologi yang bisa membantu keputusan offside lebih akurat, yakni teknologi offside semi-otomatis/semi-automated offside technology.
FIFA mengatakan, titik data tersebut akan diukur hingga 50 kali per detik. Teknologi ini menggunakan 12 kamera yang terpasang di bawah atap stadion untuk melacak pergerakan bola. Teknologi ini juga melacak 29 titik tubuh pemain.
Sesaat setelah wasit memutuskan offside, sistem akan membuat animasi 3D untuk menggambarkan posisi tubuh pemain saat bola dimainkan. Kemudian, video akan ditampilkan ke sebuah layar raksasa agar terlihat semua orang.
Aplikasi Pemain FIFA
Untuk pertama kalinya, pemain di Piala Dunia FIFA 2022 akan memiliki akses ke Aplikasi Pemain FIFA . Dikembangkan berdasarkan masukan dari pemain profesional, aplikasi ini memberi pemain wawasan tentang data kinerja pemain dan lapangan mereka segera setelah setiap pertandingan.
Aplikasi Pemain FIFA mencakup data yang ditingkatkan dan metrik intelijen yang ditangkap oleh tim analis kinerja dan data pelacakan ahli FIFA. Ini memperhitungkan apakah seorang pemain bergerak untuk menerima bola, tekanan yang mereka terapkan pada lawan, lokasi penerimaan, dan banyak lagi.
Baca juga : Tesla Teken Kontrak Pembelian Nikel di Indonesia
Aplikasi ini juga terdiri dari metrik performa fisik yang dikumpulkan melalui pelacakan di dalam stadion. Misalnya, aplikasi menampilkan jarak yang ditempuh pada berbagai ambang batas kecepatan, jumlah tindakan lebih dari 25 km/jam (sekitar 15 mil per jam), dan kecepatan maksimum.
Bonocle dan Feelix Palm
Teknologi terbaru lainnya adalah Bonocle dan Feelix Palm, teknologi ini dibangun agar penggemar tunanetra dapat menikmati Piala Dunia FIFI 2022.
Bonocle adalah platform hiburan Braille pertama di dunia. Dengan menggunakan fungsi transcoding dan teknologi Bluetooth, individu tunanetra dapat merasakan kegembiraan Piala Dunia seperti orang lain.
Sementara Feelix Palm, komunikator telapak tangan dengan fitur taktil, juga akan digunakan di Qatar. Dengan menggunakan impuls listrik, Feelix Palm menawarkan pesan seperti huruf braille kepada tunanetra tanpa membatasi gerakan fisik atau pendengaran mereka.
Teknologi Pendingin Stadion Canggih
Seperti penjelasan diatas, tujuh dari delapan stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar menampilkan teknologi pendinginan canggih untuk menjaga suhu stadion.
Seperti yang kita tahu suhu di Qatar lebih hangat dari suhu negara lainnya, oleh karena itu pemerintah Qatar membangun stadion dengan pendingin canggih yang dapat mengatur suhu sekitar 68° F, yang merupakan suhu ideal untuk pemain dan penonton FIFA 2022.
Inovasi teknologi berkelanjutan ini diperkirakan 40% lebih hemat energi dibandingkan dengan teknik pendinginan konvensional karena menggunakan tenaga surya. Sistem pendinginan ini menggunakan kombinasi insulasi dan pendinginan yang mendinginkan di tempat di mana orang berada.
Diffuser di bawah kursi mendorong udara keluar secara miring untuk mengalirkan udara dengan lembut. Selain itu, sensor di sekitar stadion akan menjaga suhu tetap konstan dan menyesuaikan aliran udara untuk tempat duduk di tempat teduh atau di bawah sinar matahari. Stadion ini dirancang agar udara dingin masuk melalui tribun dan nosel besar di lapangan.