Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyebut sampai 2019 Indonesia akan punya lebih dari 5 perusahaan rintisan berstatus unicorn. Unicorn adalah sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
"Sekarang saja sudah ada empat unicorn sehingga pemerintah yakin 2019 itu nanti lebih dari lima unicorn, apalagi dengan program 'next Indonesia unicorn' yang mempertemukan start up layak jual dengan potensi investor," tutur pria yang akrab disapa Chief RA ini, pekan lalu (1/2).
Rudiantara yakin startup di bidang pendidikan digadang-gadang akan menjadi unicorn selanjutnya, menyusul 4 unicorn sebelumnya, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
“Kita harus lihat juga yang berpotensi menjadi unicorn di Indonesia, masa depan apa, pertama di bidang pendidikan,” tambah Rudiantara.
Pandangan tersebut bukan tanpa alasan. Tahun ini saja APBN menggelontorkan Rp 440 triliun atau sebesar 20 persen dari APBN, sesuai amanah Undang-Undang Dasar 1945.
Baca Juga: Investor Australia Siap Kucurkan Dana ke Startup Indonesia
Berikutnya startup kesehatan juga berpotensi menjadi unicorn sebab 5 persen dari anggaran APBN harus dialokasikan untuk kesehatan. Selain sektor pendidikan dan kesehatan, perusahaan rintisan yang berkaitan dengan hobi jalan-jalan juga berpotensi.
“Sekarang kan belanja baju, belanja sepatu lebih sedikit, lebih baik ditabung menjadi backpacker. Itu kaitannya dengan tiga sektor itu, pendidikan, kesehatan, yang berkaitan dengan leisure,” jelasnya.
Dalam Indonesia-Australia Digital Forum 2018, Rudiantara juga mengungkap ketertarikan VC Australia untuk berinvestasi di bidang healthcare.
Melalui program The Next Indonesia Unicorn (Nexticorn) saat ini pemerintah dan ekosistem membantu mempertemukan startup yang potensial dengan investor untuk mengembangkan startup lokal.
Hingga kini diklaim sudah ada 44 startup yang masuk dalam tahap inkubasi Nexticorn dan akan diberi kesempatan untuk pitching di depan investor Australia dalam waktu dekat.
Baca Juga: Amvesindo Prediksi Akan Lahir Unicorn Baru Susul Bukalapak