Setelah mendapat pendanaan seri B sebesar $6,5 juta atau setara 102 miliar Rupiah startup penyedia solusi modernisasi pengelolaan warung makan Wahyoo resmi meluncurkan model bisnis cloud kitchen bernama Wahyoo Kitchen Partners.
Pendanaan ini dipimpin oleh Eugene Asia Food Tech Fund-1, serta investor lainnya Global Brains dan Trinity Optima Corporation East Ventures, Indogen Capital, Arkblu Capital, dan Nitto Prima Ventura yang berpartisipasi dalam putaran ini.
Wahyoo akan memanfaatkan dukungan dana segar tersebut untuk perluas jaringan cloud kitchen dengan merekrut lebih banyak mitra restoran dan meluncurkan lebih banyak merek makanan label sendiri. Wahyoo Kitchen Partner adalah merek dapur virtual milik Wahyoo yang sudah mulai diinisiasi sejak satu tahun belakangan.
Dalam konferensi pers yang digelar perusahaan (16/11), Co-Founder & CEO Wahyoo Peter Shearer mengatakan, dapur virtual ini adalah bisnis yang akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Wahyoo, sebagai salah satu strategi dalam memanfaatkan jaringan kuliner yang sudah ada ditambah dengan infrastruktur teknologi Wahyoo yang sudah mumpuni.
Baca juga : RT/RW Network ID, Jaring Ketua RT/RW Se-Indonesia Lewat Digital
Peter melanjutkan, loyalitas pemilik usaha kuliner sangat penting bagi pihaknya. Loyalitas bisa didapat ketika ia dan tim mampu memberikan sebuah nilai tambah untuk mereka, yaitu peningkatan bisnis yang lebih baik semenjak bergabung bersama Wahyoo.
“Kalau dulu kami telah berhasil dalam membuat mitra kuliner lebih efisien dalam berbelanja bahan baku, kini kami ingin fokus bagaimana memberikan penghasilan tambahan kepada mitra-mitra kami. Karena itulah memasuki tahun ini, Wahyoo mulai mengeksplorasi model bisnis cloud kitchen yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi mitra kami sehingga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas mereka,” kata dia.
Mitra yang bergabung selanjutnya diberi pilihan untuk mengelola tiga brand milik Wahyoo dengan biaya set-up rendah (asalkan telah terafiliasi dengan Wahyoo sebelumnya). Ketiga produk white-label itu adalah:
- Bebek Goreng Bikin Tajir
- Ayam Paduka
- Bakso Bikin Tajir
Dengan diresmikannya lini bisnis cloud kitchen, Daniel Cahyadi selaku COO Wahyoo mengatakan pihaknya kini menargetkan dua hal yaitu menyediakan enam variasi brand makanan siap saji baru bagi mitra Wahyoo Kitchen Partners meliputi martabak, nasi beriani, teh susu, soto, mi ayam, dan nasi goreng. Serta melakukan onboarding 1.000 mitra cloud kitchen baru dari basis data 27.000 warung makan yang dimiliki Wahyoo pada akhir 2023.
“Kami menargetkan peluncuran dua brand produk makanan baru untuk Wahyoo Kitchen Partners di akhir 2022, baru sisanya menyusul di tahun depan”, kata Daniel.
Baca juga : Jalanin Usaha atau Lengkapi Legalitas Usaha Dulu Ya ? Ini Alasan NIB Penting untuk Bisnis
Peluncuran Wahyoo Kitchen Partners membuat perusahaan secara tidak langsung bersaing dengan startup cloud kitchen pengelola multi-brand product white-label di Indonesia seperti Food Story, Hangry, dan lainnya.
Wahyoo mengeklaim punya unsur pembeda dibanding pesaingnya dari model onboarding mitra cloud kitchen perusahaan yang terintegrasi ke dalam berbagai layanan perusahaan. Layanan yang dimaksud meliputi jaringan distribusi, pengadaan alat dapur, dan program pembiayaan yang Wahyoo miliki.
Dengan sifat model bisnisnya yang low–asset, Wahyoo optimis bisnis terbarunya bisa berkembang dan bersaing di sektor cloud kitchen, serta berekspansi ke wilayah lain di luar Jakarta.