Pada tanggal 1 Desember 2017 lalu, Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) dan Fintech Australia telah meresmikan kerjasamanya untuk mendorong pertukaran dalam hal sumber daya manusia, keahlian, teknologi serta berkesempatan untuk berinvestasi di antara kedua negara tersebut.
Lebih jauh, langkah kerja sama diwujudkan melalui kolaborasi untuk mencari solusi dan mendukung industri teknologi finansial (tekfin) di Indonesia. Selain itu, dengan adanya kerja sama tersebut, kedua Indonesia dan Australia saling berkomitmen untuk berkolaborasi, mencari solusi untuk masalah kritis, dan mendukung industri tekfin Indonesia.
Direktur Eksekutif Kebijakan Publik, Asosiasi Fintech Indonesia, Ajisatria Sulaeman mengatakan, sejak tahun 2015, pertumbuhan tekfin di Indonesia sangat pesat dan peluang pertumbuhan industri tekfin di Indonesia masih terbuka lebar.
“Dengan kolanorasi ini kami melihat banyak sekali perkembangan perkembangan yang memperlihatkan hubungan yang erat terhadap fintech,” ujar Ajisatria dalam salah satu sesi pada Indonesia-Australia Digital Forum 2018, di Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Simon Cant, selaku Founder Partner of Fintech Australia juga menyambut baik kerja sama ini. Selama dua dekade terakhir, Pemerintah Australia telah mendukung perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya untuk mencapai stabilitas keuangan serta inklusi keuangan bagi masyarakat.
"Kami antusias untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekosistmen tekfin di Indonesia. Kami yakin, dengan adanya kolaborasi ini, dapat mendukung kemajuan tekfin di Indonesia," ungkap Simon.
Kerja Sama Potensial
Bentuk nyata kolaborasi kedua asosiasi diwujudkan lewat penyelenggaraan sesi “Expert Gym” sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia-Australia Digital Forum.
Sesi ini merupakan seminar rutin bagi para anggota Asosiasi Fintech Indonesia yang mengangkat topik-topik relevan dengan isu terkini dunia tekfin. Topik yang diangkat kali ini adalah “Digital KYC: Global Trends and Local Challenge” dan “RegTech for Financial Inclusion”.
Asosiasi fintech kedua negara Indonesia dan Australia juga akan bekerja sama mewujudkan Fintech Space, sebagai platform kolaborasi, industri tekfin untuk dapat bertukar gagasan, solusi, dan melahirkan inovasi-inovasi guna mempercepat pertumbuhan industri tekfin.
Diketahui, di Indonesia terdapat 205 perusahaan tekfin yang bergerak aktif pada periode per Desember 2017. Potensi yang sama dimiliki Australia, dengan pertumbuhan aktif jumlah perusahaan tekfin dari 100 perusahaan di tahun 2014 menjadi 600 perusahaan saat ini.