Pernah merasa terbebani karena kamu bagian dari generasi sandwich yang menanggung beban ganda yakni buat keluarga dan orangtua? Masalah utama generasi sandwich seperti ini sebenarnya dapat diatasi jika kita mulai peduli dan mengelola keuangan dengan baik.
“Ada satu titik di mana kita punya tanggung jawab ke anak dan juga orangtua. Dengan berjalannya waktu kita akan tersadar, seperti survei di mana 84% orang sadar dapat mengatasi masalah tersebut tapi dalam kenyataannya hanya 13% yang mampu menangani tekanan generasi sandwich. Kalau kita sudah tahu masalah itu, maka jangan ditiru. Kita harus punya pengelolaan keuangan yang baik,” ujar Putut Endro Andanawarih Presiden Direktur BNI Asset Management, pada talkshow Digital DNA , Jumat (21/1/ 2022).
Survei Katadata Insight Center pada bulan September 2021 terhadap 1.828 responden berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia menyebutkan, 83,6% generasi sandwich di Indonesia percaya kalau mereka mampu merawat tanggungan dengan baik. Namun, faktanya hanya 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi.
Lalu bagaimana generasi sandwich dapat menghadapi tantangan mereka?
Mulai dengan Literasi Keuangan
Pada kesempatan yang sama Irma Gustiana, M.Psi,. Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga sekaligus founder dari Ruang Tumbuh menjelaskan mereka yang berada di posisi ini lebih potensial mengalami perasaan insecure, perasaan tidak berdaya, dan mengalami perasaan tidak kompeten ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan finansial dari kedua generasi yang menjadi tanggungannya.
Generasi sandwich lebih rentan stres karena multiperan dan banyaknya tekanan antara lain adalah masalah keuangan, kesehatan, pendidikan, di antara kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan orangtua yang harus mereka tanggung sendiri.
“Posisi ini dapat mempengaruhi kualitas kehidupannya, bisa jadi menurunkan konsentrasi kerja sampai pada tahap depresif. Jadi memang sangat potensial mengalami gangguan secara psikologis,” kata Irma.
Baca juga : Menjadi Perempuan yang Mandiri Finansial, Kenapa Tidak?
Untuk mengatasi hal tersebut, Irma mengungkap literasi keuangan sangat penting untuk kita pelajari karena pada kasus generasi sandwich, kebutuhan ekonomi yang menjadi akar beban psikologis.
“Untuk memutus rantainya itu harus dari kita. Jadi dari kitanya harus sudah siap, misalnya nanti kalau pensiun beberapa tahun yang akan datang apa yang harus kita lakukan. Lalu kita harus mengajarkan anak-anak kita untuk mengerti yang dinamakan literasi keuangan. Nah, ini yang membuat kita yang pensiun nantinya juga tidak membebani anak-anak kita,” kata Irma.
Reksadana
BNI pun telah menyiapkan solusi untuk menghentikan rantai generasi sandwich. Putut menjelaskan reksadana menjadi tempat yang tepat karena telah di depan untuk kebutuhan masa depan.
“Kesalahan umum yang sering terjadi adalah ketika orang menyisihkan dana di tempat yang sama. Ibaratnya saya punya dompet, sebagian ada uang masa depan di dompet akhirnya apa pasti dipakainya, makanya harus disisihkan ke tempat lain. makanya ada konsep reksadana karena reksadana bukan di tabungan bukan di dompet jadi tidak akan terpakai. Karena sudah didesain untuk kebutuhan masa depan.” kata Putut.
Baca juga : Butuh Tambahan Penghasilan? Coba Lirik Investasi di Pasar Modal
Untuk memulai investasi masyarakat harus mengenali kemampuan diri mereka sendiri. Salahsatunya dengan mengenali profil risiko, yaitu rendah, medium, lalu tinggi.
“Dalam berinvestasi harus ada pakem-pakemnya, tidak hanya kenal tapi paham. Reksadana sendiri di kita di asset management memiliki beragam produk, ada yang mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, saham, hingga campuran. Reksadana ini bisa dimulai dari Rp100.000 jadi beli sekarang, sudah mulai paham, lalu mulai tingkatkan. Sesuaikan dengan tujuannya, mau untuk sekolah anak 5 tahun ke depan atau untuk dana pensiun 20 tahun mendatang, itu sudah ada instrumennya sendiri-sendiri,” kata Putut.
Investasi Semakin Mudah
Putri Erinasari Customer Care Manager BNI Sekuritas menjelaskan, kaum milenial harus lebih jeli, cermat, dan mengobarkan pengelolaan keuangan yang baik.
“Kaum milenial harus lebih jeli dan cermat untuk mengelola keuangan. Karena generasi sandwich ini kan disebabkan oleh generasi sebelumnya yang tidak siap dengan perencanaan keuangannya. Hal ini perlu dikobarkan untuk memutus rantai generasi sandwich tersebut,” kata Putri.
Untuk mempermudah masyarakat memulai investasi BNI Sekuritas membuat platform investasi investasi online bernama BIONS. Masyarakat dapat memilih ragam investasi yang dibutuhkan begitu juga mendiversifikasikan investasi mereka dalam satu platform.
Putri menjelaskan BIONS adalah platform investasi dari kami BNI Sekuritas. Platform ini sudah terintegrasi jadi bisa sekaligus di saham, reksadana, dan obligasi.
“Jadi nggak perlu punya banyak aplikasi atau buka di berbagai sekuritas, di BNI Sekuritas dengan satu aplikasi BIONS, sudah bisa membeli berbagai instrumen investasi di pasar modal,” kata Putri.
Untuk informasi mengenai BIONS bisa lihat di link https://bions.id