Sejak mencanangkan diri sebagai Kota Peduli Perempuan pada awal 2012 lalu, Pemerintah Kota Surabaya memiliki sejumlah program pemberdayaan perempuan dalam pembangunan. Salah satunya adalah program Pahlawan Ekonomi.
Disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, program ini berawal dari data penduduk miskin Surabaya yang melebihi angka 20%. Program tersebut dianggap menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan income dalam rumah tangga dengan menggerakkan ibu-ibu rumah tangga untuk membantu suami.
“Mesin pertama sudah bergerak kemudian mesin kedua dihidupkan lagi supaya income-nya lebih besar lagi. Karena ternyata masih miskin meskipun suaminya sudah bekerja. Akhirnya, saya mencoba membuat bagaimana istri bisa bekerja di rumah, tapi produknya pemerintah kota yang bantu jualkan,” Kata Tri Rismaharini dalam acara Tatarupa bertema Empowering Small Business with Creativity, di Menara by KIBAR, Jakarta Pusat.
Dalam pelaksanaannya Pemerintah Kota Surabaya memberikan pelatihan gratis yang setiap minggu pada hari Sabtu dan Minggu. Ada kategori tertentu, seperti makanan dan fashion sesuai minat dan bakat. Risma juga berkolaborasi dengan desainer grafis muda agar produk bisa memiliki packaging dan branding yang menambah nilai jual.
Mengembangakan kreativitas dan optimisme diakui Risma menjadi tantangan tersendiri dalam membina ibu-ibu rumah tangga dari berbagai latar belakang. Terutama menumbuhkan ide, motivasi, dan meyakinkan mereka agar bisa membuat produk dan memasarkannya lewat pameran atau platform online.
“Karena itu saya mengadakan workshop digital marketing and finance. Diperkenalkanlah mereka dengan Facebook dan situs-situs internet untuk mengenal desain yang baik dan bagaimana mendapatkan ide dari literatur elektronik dan internet,” ujar Risma optimis.
Hasil dari pengembangan bisnis rumahan tersebut mulai dirasakan dengan banyaknya pesanan yang masuk, baik dari dalam maupun mancanegara. Hingga kini lebih dari 5000 UKM sudah dibina dengan omset hingga puluhan juta rupiah setiap hari.