Temuan utama riset oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul “Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021,“ membuktikan GoTo Finansial terbukti meningkatkan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan konsumen.
Terdapat beberapa temuan menarik pada riset ini, khususnya mengenai bagaimana GoPay dan produk GoTo Financial lainnya tidak hanya berdampak pada peningkatan literasi keuangan, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan yang telah mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, terutama di kalangan masyarakat unbanked dan underbanked.
“Pemanfaatan platform digital meningkat dengan pesat, termasuk layanan keuangan digital. Metode pembayaran elektronik bahkan menggantikan cash sebagai metode pembayaran utama. Kami memilih GoTo Financial karena mereka memiliki ekosistem layanan keuangan yang komprehensif bagi konsumen dan pelaku UMKM di Indonesia, tidak hanya uang elektronik,” kata Turro Wongkaren, Ph.D., Kepala LD FEB UI.
Baca juga : Gerakan #BangkitBersama, GoTo Berikan 6 Inisiasi untuk UKM Semakin Berjaya
Riset ini menemukan GoPay sebagai metode pembayaran digital yang pertama kali digunakan oleh pelaku UMKM dan konsumen, Mayoritas UMKM (60%) menggunakan GoPay sebagai metode pembayaran digital pertama yang diterima di usahanya. Tren serupa juga terlihat dari sisi konsumen, yang mana hampir sebagian besar (46%) memilih GoPay untuk transaksi nontunai pertamanya.
Penemuan lain menemukan produk GoTo Financial membantu UMKM beradaptasi dan bertumbuh saat pandemi, hampir setengah (49%) mitra usaha menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan online pertama kali. Tercatat 3 dari 10 merchant GoTo Financial adalah pebisnis pemula yang baru memulai usaha saat pandemi dan 4 dari 5 mitra UMKM GoTo Financial terdorong melakukan ekspansi usaha setelah menggunakan layanan GoTo Financial.
“Digitalisasi berperan sebagai katalis peningkatan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. Riset ini menunjukkan bahwa teknologi digital, seperti ekosistem GoTo Financial, mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau dan bahkan mendorong pemanfaatan produk keuangan yang sebelumnya belum umum digunakan masyarakat luas, seperti pinjaman dan investasi,” kata Peneliti LD FEB UI, Dr. Alfindra Primaldhi.
Baca juga : Riset Vesta : Proses Pembayaran Yang Rumit Menjadi Masalah Utama
Bukan sekadar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan keuangan, digitalisasi yang dilakukan ekosistem GoTo Financial juga turut menciptakan dampak ekonomi dan sosial dalam skala yang lebih besar dengan jangka yang lebih panjang.
Secara ekonomi, GoTo Financial membantu mitra UMKM-nya meningkatkan omzet dan membantu meningkatkan efisiensi usaha UMKM, seperti mengurangi biaya operasional.
Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil temuan riset ini, dapat diperkirakan bahwa di tahun 2021 omzet mitra UMKM di ekosistem GoTo Financial akan meningkat 37% atau sekitar 53,2 triliun rupiah jika dibandingkan dengan tahun 2020.
“Peningkatan omzet mitra di tahun 2021 menandakan solusi platform digital mampu membantu UMKM bertumbuh sekaligus sinyal pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ini saya rasa akan bisa semakin diperkuat karena produk-produk GoTo Financial juga mengubah persepsi sosial masyarakat terhadap layanan keuangan formal, di mana kini mayoritas pelaku UMKM menjadi lebih percaya dengan produk keuangan dan optimis terhadap potensi usaha digital,” ujar Paksi.
Responden riset ini adalah konsumen dan pelaku usaha yang sudah menggunakan layanan dan produk GoTo Financial sejak sebelum masa pandemi (sebelum Maret 2020). Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 7.355 orang, terdiri dari 5.639 konsumen dan 1.716 merchant UMKM GoTo Financial.
Mayoritas responden (95%) tersebar di 21 kota, yaitu Manado, Samarinda, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Denpasar, Solo, Tangerang Selatan, Depok, Semarang, Malang, Bogor, Yogyakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Jakarta. Pengumpulan data dilakukan secara online di minggu kedua bulan Agustus 2021, dengan pendekatan simple random sampling (M.o.E 2%, C.I. 95%).