Pernah membayangkan omzet penjualan produkmu tidak hanya hadir dari satu negara saja. Tembus pasar global menjadi impian bagi para pemilik brand bahkan menjadi kebanggaan tersendiri jika produk kita terpampang di etalase pertokoan luar negeri.
Salah satu brand lokal Indonesia yang mendunia adalah Sagara Bootmaker. Mari kita tengok brand lokal yang satu ini!
Sagara Bootmaker merupakan merek sepatu boot handmade asal Bandung yang berorientasi pada pasar internasional. Didirikan oleh Bagus Satrio pada tahun 2010, Sagara Bootmaker mampu menempatkan dirinya sejajar dengan merk elite dunia.
Brand ini sendiri sudah lama mendunia dan sangat digemari oleh orang Amerika, terutama California dan New York. Menggunakan material-material terbaik dari seluruh dunia dan mengedepankan kualitas detail khas produk handmade menjadi kunci utama penetrasi Sagara Bootmaker di pasar global.
Brand Image
Pemilihan nama brand ‘Sagara’ sendiri diambil dari bahasa Sanskrit yang memiliki arti samudera.
Sementara pada sepatu Sagara sendiri, ada banyak peleburan budaya yang menyatukan produk tersebut. Salah satunya semangat Nusantara, di mana Sagara menggali the spirit of craftsmanship dari pekerja-pekerja lokal.
Produk-produk Sagara Bootmaker juga terinspirasi dari banyak hal, seperti memiliki gaya Americana yang merupakan akulturasi dari beberapa genre atau gaya American workwear dan military culture dari era ‘40-an hingga ‘60-an.
Sagara Bootmaker sendiri memiliki prinsip untuk menjadi brand yang bertumpu pada satu hal, yakni kualitas. Mulai dari kualitas material, ergonomi, durability, after sales service, hingga brand image, Sagara Bootmaker selalu memberikan yang terbaik.
Baca juga : Be Famous with Digital DNA : Membangun Konten Kuat untuk Menjaga Eksistensi Produk
Pemasaran Digital
Tidak hanya menjual produk-produk sepatu boot berkualitas internasional, Sagara Bootmaker juga menawarkan berbagai produk perawatan sepatu, seperti Sagara Leather Conditioner, Saphir Reno ‘Mat, hingga Saphir Crème 1925.
Selain berjualan secara offline, Sagara Bootmaker juga memanfaatkan penjualan digital. Konsumen dapat melihat katalog produk Sagara Bootmaker melalui website sagarabootmaker.com serta akun media sosial instagram @sagarabootmaker.
Dengan menyisipkan unsur Victorian yang digunakan dalam marketing mereka, marketplace Sagara menjadi daya tarik tersendiri untuk menjangkau para pembeli. Melalui kapasitas produksi yang terbatas karena mengedepankan prinsip handmade, kini waiting list untuk produk sepatu boot ini mencapai 4 bulan.
Baca juga : 5 Hal yang Dibutuhkan Digital Marketing Saat Ini
Peluang Ekspor
Melihat Sagara Bootmaker mungkin banyak dari kita yang bertanya bagaimana Sagara Bootmaker mampu menembus pasar ekspor dan bagaimana peluang ekspor sepatu saat ini?
Dikutip dari laman Kementerian perindustrian, ekspor alas kaki pada tahun 2020 mencapai US$ 4,80 miliar atau tumbuh 8,97% dibanding tahun sebelumnya US$ 4,40 miliar. Ekspor komoditas bernomor HS 64 tersebut mengkontribusi 3,1% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.
Sementara, nilai ekspor alas kaki nasional ditargetkan mencapai US$ 5,28 miliar atau setara Rp 76,22 triliun pada 2021, tumbuh 10% dibanding tahun lalu US$ 4,80 miliar. Pertumbuhan dua digit tersebut diyakini tercapai mengingat tren permintaan ekspor yang terus meningkat.
Peluang ekspor non migas masih terbuka lebar bagi pemilik brand lokal berkat permintaan ekspor yang meningkat. Tertarik belajar ekspor dari Sagar Bootmaker? Temukan jawabannya di program Digital DNA x BNI, yang akan disiarkan langsung pada Jumat, 24 September 2021 di kanal YouTube Digination.id.