Laporan terbaru InMobi “The OTT Premium Video Wave Consumer Study, Asia Pacific 2021” menunjukkan bahwa di sepanjang 2020, preferensi konsumen Indonesia terhadap konten OTT berada di urutan kedua setelah video berdurasi panjang.
Seiring dengan melonjaknya konsumsi media di rumah karena pandemi, ada lebih banyak orang menonton konten video OTT dibandingkan periode sebelum pandemi.
Kajian yang dilakukan di TV kabel, video berdurasi panjang, dan video berdurasi pendek selama satu tahun ini, mengungkap persepsi konsumen tentang nilai, relevansi iklan, dan keinginan membayar di berbagai platform di pasar Indonesia, India, Singapura, Filipina, dan Australia.
Sebanyak 46% konsumen di Asia Pasifik menyukai konten di platform video over-the-top (OTT), sementara 53% konsumen menilai OTT platform memiliki konten paling menarik.
Baca juga : Peluang Industri Mobile Gaming dan Periklanan Indonesia
Preferensi konsumen Indonesia terhadap konten OTT berada di urutan kedua setelah video berdurasi panjang. Sementara rata-rata 46% konsumen di seluruh Australia, Singapura, India, dan Filipina menunjukkan preferensi yang kuat untuk menonton video di platform OTT pada tahun lalu.
Seluruh konsumen di pasar Asia Pasifik menunjukkan kecenderungan menonton dan mendiskusikan konten OTT dengan teman dan keluarga melalui platform lain, cermin dari porsi konsumsi OTT besar dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami melihat OTT telah menjadi pilihan platform konten video premium di kawasan Asia-Pasifik, di mana beberapa provider telah mengalami lonjakan besar jumlah pelanggan selama setahun terakhir,” kata Vasuta Agarwal, Managing Director Asia Pasifik di InMobi.
Pengguna konten OTT telah menunjukkan bahwa mereka bersedia membayar biaya langganan dan skema monetisasi konten premium OTT melalui iklan.
Baca juga : InMobi Luncurkan ‘Layanan Iklan di Dalam Game’ ke Pasar Indonesia
Inmobi menilai riset ini bisa menjadi dasar kuat bagi pengiklan untuk menjadikan platform OTT sebagai bagian inti dari strategi pemasaran sehingga bisa mendapatkan keuntungan signifikan. Berikut sejumlah poin penting tentang konsumsi OTT di Asia Pasifik:
- Lebih dari 40% responden di pasar Asia Pasifik menilai platform OTT memiliki konten yang paling menarik, dan terjangkau dari sisi harga.
- Responden di Asia Pasifik memiliki potensi minim untuk meninggalkan platform OTT. Konsumen akan terus menggunakan OTT meskipun ada tayangan iklan, dan tetap bersedia untuk membayar.
- Setidaknya 50% responden di Asia Pasifik menganggap iklan di platform OTT cukup relevan, dimana Filipina sebagai pasar yang paling mudah menerima iklan.
- Platform OTT juga memiliki pengaruh paling besar terhadap pemilihan dan pembelian produk di antara empat dari lima pasar yang disurvei. Yakni di pasar Australia, Singapura, India, dan Filipina. Platform OTT menempati peringkat dua teratas platform yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
- Responden dari semua negara menempatkan platform OTT sebagai preferensi dua teratas untuk menonton dan mendiskusikan konten dengan teman dan keluarga.