Setelah mengumumkan rencana IPO pada awal Juli 2021 lalu, Bukalapak baru saja menggandeng Vesta platform penyedia penjaminan transaksi end-to-end instan untuk menambah tingkat keamanan seluruh transaksi.
Bukalapak akan menggunakan fitur pendeteksi penipuan / kecurangan untuk memaksimalkan tingkat approval transaksi kartu kredit yang sah dan mencegah terjadinya penipuan pembayaran elektronik, sehingga dapat memberikan keamanan bertransaksi bagi seluruh pelanggan Bukalapak.
Victor Lesmana, President Commerce & Fintech PT Bukalapak.com, Tbk mengungkap Indonesia tumbuh menjadi semakin digital-savvy dengan pertumbuhan yang kuat dalam penggunaan internet terutama e-commerce. Bukalapak melihat banyak orang menggunakan dan bergantung pada transaksi online sebab itu perlu adanya penambahan tingkat keamanan.
“Pelanggan kami berhak untuk aman dalam kegiatan berbelanja mereka dan kami berdedikasi untuk memenuhi kepercayaan yang telah diberikan tersebut. Disinilah letak pentingnya kemitraan kami dengan Vesta - memberikan kepercayaan, keselamatan, dan keamanan untuk para pelanggan kami,” kata Victor Lesmana.
Dilansir oleh DBS Insight Asia, meningkatnya kejadian penipuan e-commerce menjadi alasan utama mengapa konsumen enggan berbelanja online di Indonesia.
Platform pengambilan keputusan real-time yang dimiliki oleh Vesta dibangun diatas fondasi data science berbasis machine learning serta pengalaman selama 25 tahun menggunakan 2 triliun titik data memberikan solusi teknologi analitik dan otentikasi yang diperlukan untuk meningkatkan approval rate penjualan yang sah dan secara bersamaan menolak transaksi penjualan yang tidak sah.
Bukalapak memposisikan dirinya sebagai perusahaan All-Commerce berdasarkan luas cakupan pelanggan yang dapat dilayani serta produk yang dijual melalui platform online dan offline.
Bukalapak memberikan kesempatan kepada UKM untuk memanfaatkan kekuatan teknologi dalam meningkatkan skala bisnis mereka. Saat ini, lebih dari 100 juta pengguna aktif berbelanja di Bukalapak, menghasilkan Total Processing Value (TPV) sebesar $6 miliar (USD) pada tahun 2020.
“Perusahaan dengan teknologi yang canggih seperti Bukalapak mengetahui bahwa mereka dapat berkembang lebih cepat lagi dengan menggunakan platform yang memberikan jaminan transaksi end-to-end. Melalui kerjasama ini, Vesta akan fokus untuk meningkatkan approval rate dan memaksimalkan pencegahan penipuan transaksi e-commerce, sehingga Bukalapak dapat fokus pada kekuatan mereka yaitu menyediakan pengalaman belanja online yang luar biasa kepada para pelanggannya,” ujar Shabab Muhaddes, GM Asia Pasifik Vesta.
Baca juga : Kenali Big Data untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0
Bukalapak, menjadikannya startup teknologi unicorn Indonesia pertama yang melantai di bursa. Bukalapak secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 6 Agustus 2021 dengan harga penawaran Rp 850 per lembar saham, dengan total kapitalisasi pasar sebesar $6,2 Miliar (USD).
Melalui kegiatan investasi pada platform yang aman, Bukalapak akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap transaksi e-commerce dan meyakinkan seluruh pelanggannya bahwa belanja online dan investasi digital itu sangat nyaman, aman, dan memuaskan.