Memprioritaskan inovasi teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting saat ini sebagai respons terhadap dunia yang bergerak cepat.
Studi kasus yang dikutip dari Accenture Technology Vision 2021, memperlihatkan bagaimana teknologi dapat membawa bisnis pada keadaan yang stabil bahkan lebih baik ketika pandemi menghancurkan banyak perusahaan.
Menembus situasi yang kacau, Starbucks muncul sebagai pemimpin dengan menggunakan teknologi untuk memperluas pelanggan dan jalur eceran.
Di bulan Agustus, tiga juta pengguna baru mengunduh aplikasinya, dengan pemesanan via telepon seluler dan layanan pengambilan produk tanpa turun dari mobil (drive-thru) menyumbang penjualan sebesar 90%.
Dengan meningkatnya permintaan, perusahaan mengerahkan sistem manajemen tiket terintegrasi untuk menggabungkan pesanan dari aplikasi.
Aplikasi pesan antar dan pelanggan drive-thru menjadi satu alur kerja bagi barista. Starbucks juga memperkenalkan sebuah mesin espresso baru dengan sensor yang dapat melacak seberapa banyak kopi yang telah dituang dan memprediksi kapan perawatan diperlukan.
Baca juga : Lima Tren yang Harus Dijawab Perusahaan dalam Mempercepat dan Menguasai Perubahan
Pada kasus tersebut Accenture perusahaan layanan profesional dibidang digital, cloud dan keamanan mencatat para pemimpin berhasil meningkatkan pendapatan 5x, padahal pada saat rentang waktu 2015 hingga 2018, para pemimpin hanya mampu bergerak 2x lebih cepat.
Bergantung pada inti digital yang kuat untuk beradaptasi dan berinovasi, dengan teknologi perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis.
Untuk membentuk masa depan, perusahaan juga harus menjadi penguasa perubahan. Accenture Technology Vision 2021 memberi tiga kunci yang sangat penting dalam penguasa perubahan :
Pertama adalah kepemimpinan teknologi. Berakhirnya era dimana hanya ada fast follower, perubahan yang berkesinambungan bersifat permanen. Menengok keberhasilan Starbucks, pemimpin masa depan adalah mereka yang menaruh teknologi di lini depan strategi bisnisnya.
Kedua, pemimpin tidak menunggu kenormalan yang baru, mereka akan menata ulang, membangun realitas baru menggunakan pola pikir dan model yang sangat berbeda secara radikal.
Terakhir, pemimpin akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar sebagai masyarakat global, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar, daripada hanya untuk perusahaannya demi menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Baca juga : 7 SEO Tools Terbaik dan Terakurat Untuk Digital Marketing
“Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan. Banyak perusahaan termasuk di Indonesia memutuskan untuk menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa, dengan kecepatan yang tadinya mereka anggap tidak mungkin, agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan. Sementara yang lainnya menghadapi kenyataan akan kegagalan mereka dan kekurangan pondasi digital yang dibutuhkan untuk berubah secara cepat,” ungkap Kher Tean Chen - Country Managing Director, Accenture in Indonesia.
Starbucks adalah ilustrasi yang sangat luar biasa tentang bagaimana teknologi bisa menjadi inti penggerak dari ketangkasan, ketahanan, dan keberhasilan respons perusahaan terhadap perubahan.
Teknologi merupakan tali pengaman selama pandemi global. Dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan pada perusahaan.