Setelah mendapat dukungan dari pengguna media sosial. Saat ini Telegram melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan di minggu pertama Januari dan angka ini terus bertambah.
Dalam 72 jam terakhir per 12 Januari 2021, terdapat 25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram, dari seluruh dunia - 38% dari Asia, 27% dari Eropa, 21% dari Amerika Latin, dan 8% dari Timur Tengah dan Utara Afrika.
Sepanjang sejarah 7 tahun beroperasi, Telegram telah mengalami beberapa lonjakan dalam jumlah unduhan akan tetapi lonjakan kali ini adalah yang paling signifikan.
Angka ini dikira meningkat setelah aplikasi pesan WhatsApp membuat kebijakan baru yang dianggap mengancam privasi data pengguna. Dari lonjakan unduhan pada Telegram, menunjukkan bahwa publik kini semakin memahami arti pentingnya data pribadi.
Dengan setengah miliar pengguna aktif dan tingkat pertumbuhan yang semakin cepat, Telegram telah menjadi platform berkomunikasi secara aman yang terbesar bagi para penggunanya yang mengedepankan privasi dan keamanan.
Sejak hari peluncuran pada Agustus 2013, Telegram berkomitmen dalam perlindungan data pribadi dan senantiasa menempatkan penggunanya sebagai prioritas.
Berikut 3 poin yang menjadikan Telegram aplikasi teraman
Baca juga : Fitur Baru, Telegram Luncurkan Ruang Virtual Untuk Meeting Online
Tidak memonetisasi data pribadi
Sebagai komitmennya, Telegram tidak pernah mengungkapkan satu byte pun dari data pribadi penggunanya kepada pihak ketiga. Aplikasi ini juga tidak memonetisasikan data pribadi pengguna dalam pembuatan profil untuk iklan bertarget.
Telegram didukung dua lapisan enkripsi
Setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi secara aman sejak aplikasi pertama diluncurkan, berbeda dengan beberapa aplikasi private messaging lainnya yang hanya menggunakan protokol enkripsi umum, telegram mendukung dua lapisan enkripsi aman.
Telegram memiliki Secret Chats yang end-to-end dan Cloud Chats yang juga menawarkan penyimpanan cloud yang aman dan terdistribusi secara real-time.
Enkripsi server-client Telegram digunakan pada Cloud Chats (obrolan pribadi dan grup), sementara bagi mereka yang membutuhkan privasi lebih, Secret Chats yang hanya dimiliki Telegram ini menggunakan lapisan tambahan enkripsi client-client yang tidak akan meninggalkan jejak di server, mendukung pesan yang bisa dihapus secara otomatis dan tidak mengizinkan pesan untuk di-forward.
Baca juga : Aplikasi ini di Prediksi Masih Digunakan Ketika Pembelajaran Tatap Muka 2021
Enkripsi Telegram didasarkan pada enkripsi AES simetris 256-bit, enkripsi RSA 2048-bit, dan Diffie – Hellman yang mengamankan pertukaran kunci.
Karenanya setelah koneksi end-to-end yang aman telah terjalin, Telegram akan menghasilkan gambar yang memvisualisasikan kunci enkripsi untuk obrolan pengguna. Pengguna kemudian dapat membandingkan gambar yang ada pada perangkatnya dengan gambar pada perangkat lawan bicara pengguna, jika kedua gambar tersebut sama, maka dapat dipastikan bahwa koneksi aman, dan tidak akan ada serangan man-in-the-middle
Siapapun dapat memeriksa kode open source
Semua aplikasi Telegram telah menjadi open source sejak 2013, enkripsi dan API Telegram didokumentasikan sepenuhnya dan telah ditinjau ribuan kali oleh berbagai pakar keamanan.
Selain itu, Telegram adalah satu-satunya aplikasi private messaging di dunia yang memiliki builds yang dapat diverifikasi baik untuk iOS dan Android sementara aplikasi private messaging lain menyembunyikan kode mereka, sehingga tidak mungkin untuk memverifikasi enkripsi dan privasi mereka.
Siapapun dapat memeriksa kode open source Telegram dan mengonfirmasi bahwa aplikasi tidak melakukan apa pun di secara diam-diam.
Fitur Self-Destruct pada Secret Chats
Jika pengguna masih memiliki alasan untuk mengkhawatirkan keamanan pribadi mereka, Telegram menyarankan untuk menggunakan Secret Chats.
Secret Chats bukan bagian dari cloud Telegram dan hanya dapat diakses di perangkat asal. Ini berarti hanya pengguna dan penerima yang dapat membaca pesan tersebut, tidak ada pihak lain yang dapat menguraikannya, termasuk Telegram sendiri.
Meskipun begitu, semua data, apapun jenisnya, dienkripsi dengan cara yang sama, baik itu teks, media, atau file.
Untuk keamanan informasi sensitif lainnya, pengguna dapat mengatur self-destruct timer di setelan. Pengguna juga dapat mengaktifkan verifikasi 2 Langkah dan menyiapkan kode sandi yang kuat untuk mengunci aplikasi. Fitur Self-Destruct dapat menghapus pesan, foto, dan video dengan sendirinya yang memberikan pengguna keamanan yang sangat lebih dari private messaging lainnya.