Mungkin dulu kita mengira investasi hanya dapat dilakukan oleh orang tua, namun seiring berkembangnya jaman, Gen Z pun banyak yang sudah memulai investasi.
Biaya yang murah mulai Rp10,000, menjadi kesempatan bagi Gen Z dan Milenial untuk mulai berinvestasi, tapi sayang, kebanyakan anak muda masih terbawa dengan naik turunnya index itulah yang membuat investasi mereka tidak maksimal.
Menurut KBBI sendiri, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Untuk memaksimalkan nilai investasi, Muhammad Hanif Co-Founder Tanam Duit mengatakan, seseorang harus menetapkan yang namanya tujuan investasi. Berikut tujuan investasi beserta produk investasi yang tepat:
Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi berkurun waktu kurang dari 2 tahun. Biasanya investasi ini digunakan untuk rencana yang ada didepan mata seperti liburan atau menikah. Investasi jangka pendek ini juga dapat dicairkan kapanpun dana dibutuhkan, dengan tujuan tersebut, maka dibutuhkan instrumen investasi yang memiliki resiko rendah seperti reksa dana pasar uang, deposito, obligasi dan surat utang.
"Misalnya yang masih lajang ingin menikah, mereka siap-siapin barang seserahan itu bisa menggunakan investasi jangka pendek. Instrumen investasi yang cocok adalah yang memiliki resiko rendah seperti reksa dana pasar uang, yang isinya deposito, obligasi dan surat utang," kata Hanif.
Investasi jangka menengah
Sedangkan, investasi jangka menengah adalah investasi yang dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih 1 hingga 5 tahun.
"Jika ingin membeli properti, down paymentnya bisa dihasilkan dari investasi jangka menengah," ungkap Hanif.
Jenis investasi ini banyak dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan keuntungan tidak terlalu cepat namun juga tidak terlalu lama. Kamu bisa menggunakan obligasi atau reksadana campuran untuk memaksimalkan investasi jangka menengah.
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang merupakan suatu investasi yang mana dana yang digunakan akan diputar dan baru dapat dicairkan apabila sudah tiba jangka waktu tertentu biasanya paling cepat 1 tahun. Biasanya investasi jangka panjang digunakan untuk menutupi biaya pensiun mendatang.
"Selanjutnya, yang tidak bisa kita hindari yaitu pensiun, disini investasi jangka panjang bisa menutupi biaya pensiun," kata Hanif.
Jika untuk jangka panjang, Hanif menyarankan untuk memasukan investasi kepada saham, emas atau reksa dana yang isinya portfolio saham. Saham memiliki return yang lebih tinggi, jadi untuk waktu yang akan lama, keuntungan yang didapat akan tetap maksimal walau perjalanannya naik turun.
Dan jika kamu telah mengetahui tujuan berinvestasi, maka akan mudah mencapai tujuan yang kamu harapkan. Agar investasi mu semakin menguntungkan ini yang perlu kamu lakukan:
Komitmen
Komitmen menjadi salah satu hal yang harus kamu lakukan ketika berinvestasi. Jika kamu kamu ingin untung, setidaknya, jangan sampai kamu tergiur untuk mencairkan keuntungan investasi sebelum waktunya. Jika kamu tergiur untuk mencairkannya, ingat kembali tujuan dan kebutuhan yang kamu terapkan di masa mendatang.
Tidak usah takut rugi
Jika kamu sudah menetapkan tujuan, waktunya kamu menetapkan anggaran. Walau saat ini banyak investasi di mulai dari Rp10.000 lebih baik berinvestasilah di atas jumlah tersebut. Jika berinvestasi dengan jumlah sedikit tentu return akan terasa sangat lama, beda jika kamu berinvestasi dengan jumlah banyak, maka return akan terlihat untung lebih cepat. Jadi tidak usah takut rugi, asalkan kamu pintar melihat celah kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Jangan panik
Kita tidak tahu peristiwa apa yang akan ada di masa mendatang. Pandemi COVID-19 contohnya, Harga Indeks Saham Gabungan tiba-tiba turun, dan membuat banyak orang panik dan menjual portofolionya. Nah disini kamu nggak perlu panik, tetaplah fokus pada tujuan. Muhammad Hanif Co-Founder Tanam Duit, mengatakan ketika semua orang panik disitulah saat yang tepat untuk berinvestasi.
"Justru pada saat pandemi ini saat harga sudah tertekan, itu saat yang paling bagus untuk berinvestasi. Jadi ketika orang lagi panik, beli asetnya, saat orang lagi greed, pajaknya beli, harganya jadi mahal, dan pada saat itu lebih baik jual. Justru saat pandemi ini adalah opportunity, kesempatan yang bagus sekali untuk bisa berinvestasi di aset-aset yang murah," ungkap Hanif.
Konsisten
Hal yang perlu kamu lakukan berikutnya adalah konsisten. Jika kamu sudah memiliki tujuan, waktunya kamu memantapkan diri untuk mengalokasikan uang mu untuk berinvestasi. Tidak perlu dengan nominal yang sama, setidaknya kamu selalu berinvestasi setiap bulannya. Semakin bertambah nilai portofolio kamu, maka nilai return akan semakin bertambah.
Kenapa investasi diperlukan?
Beda halnya dengan menabung, dengan berinvestasi akan memberi potensi uang kamu untuk tumbuh lebih cepat daripada menabung di rekening tabungan.
Kedua jenis cara penyimpanan uang ini berbeda. Umumnya, menabung adalah kegiatan penyimpanan uang saja tanpa potensi keuntungan yang signifikan. Sedangkan berinvestasi adalah kegiatan menyimpan uang dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan lebih. Jika kamu memiliki waktu yang lama sampai kamu harus memenuhi tujuan kamu, return yang dihasilkan juga akan semakin bertambah.
Jika kamu sudah mengenal tujuan dan hal yang perlu kamu lakukan dalam berinvestasi maka akan mudah kamu memaksimalkan nilai investasi.
Hanif berpesan, untuk tujuan jangka pendek jangan berinvestasi di risk asset atau aset yang memiliki resiko tinggi. Namun jika kamu memiliki tujuan untuk jangka panjang berinvestasilah di risk asset seperti, saham, reksa dana saham, atau emas.
Walau resikonya lebih besar, kemungkinan untuk untung maksimal akan lebih besar dari jangka waktu yang lama yang memungkinkan nilai akan semakin tinggi dengan return besar. Jadi mulai tentukan tujuanmu dan berinvestasilah dari sekarang.