Investree, salah satu pionir fintech lending di Indonesia, meningkatkan kemitraan dengan penyedia layanan pembayaran terkemuka asal Jepang, GMO Payment Gateway, untuk memperkuat strategi untuk menambah deretan pemberi pinjaman institusi dalam ekosistemnya dengan tujuan mengembangkan lebih banyak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Kemitraan antara Investree dan GMO Payment Gateway sudah terjalin selama satu tahun untuk mendanai sub-segmen portofolio pinjaman UKM yang dalam hal ini adalah para Borrower Investree. Sejak 2019, komitmen Investree dan GMO Payment Gateway adalah untuk membantu mengurangi kesenjangan kredit UKM dengan memanfaatkan teknologi dan data untuk mempertahankan pertumbuhan UKM.
Dukungan pendanaan dari GMO Payment Gateway akan digunakan untuk membiayai lebih banyak UKM Indonesia melalui beragam portofolio pinjaman Investree antara lain Invoice Financing, Buyer Financing, Working Capital Term Loan, dan Online Seller Financing, semuanya dalam skema konvensional dan syariah.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan bahwa Saat ini sudah ada beberapa pemain internasional yang bergabung sebagai Lender Institusi Investree dan GMO adalah salah satunya.
"Kami berharap hal ini bisa semakin menguatkan sokongan pendanaan bagi para UKM sehingga mereka dapat semakin berdaya dan terakselerasi di masa pemulihan pandemi Covid-19 ini, sesuai dengan filosofi kampanye payung ulang tahun kelima kami yaitu 'Grow Fa5ter'," katanya.
GMO Payment Gateway merupakan nama besar di Jepang yang telah memperluas cakupan solusi pembayaran online-nya ke dalam bisnis e-commerce yang berkembang pesat; setelah mengawali operasionalnya pada 1995 sebagai perusahaan yang menyediakan layanan pemrosesan pembayaran kartu kredit untuk bisnis pemesanan melalui pos.
GMO-PG kemudian konsisten menghadirkan layanan pembayaran dan keuangan kepada lebih dari 100.000 pedagang (total perusahaan gabungan GMO-PG pada September 2020) yang memungkinkan GMO-PG menjadi perusahaan terkemuka dalam industri keuangan saat ini. GMO-PG memperluas bisnisnya ke luar negeri dengan solusi pembayaran satu atap yang komprehensif dan layanan pinjaman perusahaan.
Head of Asia Strategic Investment & Lending GMO-PG Kohei Nakajima menjelaskan bahwa pihaknya pertama kali bertemu dengan Investree pada 2018 dan mulai menjalin kemitraan 2019.
"Melalui kolaborasi penuh manfaat selama 1 (satu) tahun belakangan ini, kami berkeyakinan kuat Investree merupakan mitra yang tepat untuk mendukung pemberdayaan UKM di Indonesia. Kami berharap kontribusi pendanaan dari kami dapat semakin menguatkan UKM Tanah Air di tengah-tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19," katanya.
Dukungan pendanaan dari GMO Payment Gateway ini akan diaplikasikan secara optimal serta dapat digunakan untuk membiayai permodalan UKM baik yang berskema konvensional maupun syariah.
Investree ada untuk mendukung pertumbuhan sektor UKM Indonesia yang kurang terlayani atau kesulitan mendapatkan akses permodalan dari layanan keuangan konvensional dengan menghubungkan pemberi pinjaman yang terbuka untuk meminjamkan uangnya kepada peminjam yang membutuhkan dukungan pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Investree pun kini berfokus pada pembiayaan rantai pasokan (supply chain financing) dan mulai mengubah konsepnya menjadi solusi digital bagi UKM. Sebagai layanan pinjaman, Investree menyediakan pembiayaan utang kepada fintech platform di Indonesia, India, dan AS untuk mendukung pembukuan aset yang berkembang.
Hingga bulan Oktober 2020, Investree telah memfasilitasi pinjaman sebesar Rp7,3 triliun kepada 1.429 Borrower dan mencatat sekitar 120 ribu Lender di platform-nya.
Selain menambah deretan kolaborasi strategis dengan rekanan dari berbagai sektor dan industri untuk menguatkan ekosistem keuangan digital yang sudah ada terutama dalam memberdayakan UKM di Indonesia, Investree juga memperkuat kehadiran regionalnya dengan berekspansi ke Thailand dan Filipina pada tahun ini.