Memperingati Hari Disabilitas Internasional, Grab, aplikasi serba bisa terdepan di Asia Tenggara, meluncurkan program bertajuk ‘Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas’, sebagai komitmen platform yang inklusif dan memastikan semua orang, tak terkecuali penyandang disabilitas merasakan manfaat dari ekonomi digital.
Selama masa pandemi, penyandang disabilitas di Indonesia terkena dampak negatif salah satunya dari sisi ekonomi. Menurut survei yang dilakukan oleh Jaringan Difabel Indonesia, sekitar 86% responden yang bekerja di sektor informal mengalami pengurangan pendapatan sebesar 50% - 80%.
Oleh karena itu dengan hadirnya program ini, Grab berharap dapat membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan serangkaian pelatihan peningkatan kapabilitas dan peluang pendapatan sebagai mitra agen GrabKios.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia mengatakan, pandemi COVID-19 telah memberikan hantaman yang keras terutama untuk para penyandang disabilitas. Kurangnya akses dalam pendidikan dan kesempatan kerja membuat mereka lebih rentan dalam memperoleh pendapatan.
“Di saat banyak saluran penjualan lain yang harus tutup dan membuat para penyandang disabilitas tidak bisa melanjutkan usaha, GrabKios telah membuka kembali peluang usaha mereka agar bisa #TerusUsaha dan bertahan di tengah pandemi melalui digitalisasi bisnis. Program ini juga sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional yaitu membangun kembali kehidupan yang lebih baik ke arah yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca COVID-19,” kata Neneng.
Grab juga menjalin kerja sama dengan Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) serta mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dalam program ini agar penyandang disabilitas bisa memperoleh bekal pengetahuan digital yang memadai.
“Program yang dilakukan Grab, adalah bagian dari perwujudan yang saya sebutkan di atas. Apalagi ini dilakukan di masa pandemi COVID-19. Untuk itu kami mengapresiasi dan menyambut baik program yang dilakukan oleh Grab Indonesia yang memberi peluang bagi anak bangsa yg memiliki different ability untuk menjadi mitra Grab,” kata Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tahun lalu Grab juga telah mengembangkan program ‘Mendobrak Sunyi’ untuk memberikan peluang pendapatan melalui GrabKios, peningkatan materi pelatihan mitra pengemudi penyandang disabilitas, dan menghadirkan layanan GrabGerak. Sejak program tersebut diluncurkan, Grab telah mengakomodasi dan memberdayakan lebih dari 200 penyandang disabilitas di Indonesia.
Melalui program Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas, Grab akan mengadakan rangkaian sesi peningkatan kapabilitas yang memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk sesi pembelajaran dan motivasi dari wirausaha disabilitas, memberi akses pada teknologi melalui kelas literasi digital, modal pengetahuan bisnis digital bersama GrabKios yang akan memberi pelatihan cara menggunakan berbagai fitur di aplikasi, mulai dari registrasi, transaksi dan menggunakan promosi.
Masing-masing sesi akan difasilitasi oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya seperti Dimas Muharam selaku CEO Kartunet yang merupakan wirausahawan disabilitas dan Indriyatno Banyumurti, Praktisi Literasi Digital - Siberkreasi.
Selain memberikan peningkatan kapabilitas berupa kelas virtual, Grab juga mendukung Konekin untuk memberikan pendampingan kepada mitra agen GrabKios disabilitas yang ingin mengembangkan diri mereka di ekosistem ekonomi digital melalui platform Grab.
“Sebagai platform yang inklusif, Grab telah mengakomodasi lebih dari 200 penyandang disabilitas sebagai mitra di Indonesia, dan pada program ini kami akan memberdayakan penyandang disabilitas ke platform GrabKios kami. Hal ini tentunya tidak membuat kami puas dan berhenti, namun terus menjadi motivasi kami agar dapat menjangkau lebih banyak lagi penyandang disabilitas untuk tumbuh dan merasakan manfaat ekonomi digital yang setara,” tutup Neneng.