Demi menghentikan rantai penyebaran virus Corona sesuai kebijakan WHO, e-Wallet atau dompet digital terus berkembang dan berbondong-bondong untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Meskipun penawaran yang diberikan baik dan menguntungkan, tidak semua dompet digital mampu bersaing dan unggul di mata pengguna.
Yup, pengalaman pengguna sangatlah penting. Ketika kepuasan pengguna tercapai tentu adanya kesetiaan atau loyalitas pengguna yang mendorong mereka untuk merekomendasikan pengalamannya dalam menggunakan sebuah merek dompet digital dalam pembayaran atau transaksi belanja.
Ipsos In Indonesia Perusahaan Market Research memberikan hasil survey bahwa ShopeePay merupakan merek dompet digital dengan tingkat kepuasan pengguna paling tinggi 82% dibandingkan merek dompet digital lain seperti Ovo 77%, Gopay 71%, Dana 69%, dan Link Aja 67%.
Peran pengalaman pengguna sangat diperlukan bagi keberlangsungan bisnis dompet digital. Berikut poin penting yang harus dilakukan untuk bersaing di dunia bisnis dompet digital dari hasil Survey Ipsos Indonesia:
Kemudahan Penggunaan
Seperti fungsinya untuk membantu pengguna dalam transaksi pembayaran, maka sangat penting bagi pengguna untuk memilih aplikasi dompet digital yang mudah digunakan atau user friendly. Berdasarkan hasil survei ini, ShopeePay mendapat nilai paling tinggi dengan persentase 85%. Kemudian peringkat kedua diduduki oleh Ovo 80%, ketiga Gopay 79%, keempat Dana 77%, dan kelima Link Aja 74%. Hal tersebut tercatat karena aplikasi dompet digital memiliki step yang sedikit ketika bertransaksi, dan layanan yang terintegrasi oleh bank dan layanan e-commerce.
Kemudahan Isi Ulang Saldo atau Top Up
Selain mudah untuk digunakan, kemudahan isi ulang saldo atau top up juga sangatlah penting bagi pengguna. Berdasarkan pengalaman responden, mereka mengakui bahwa ShopeePay paling memberikan kemudahan bagi pengguna dalam pengisian ulang saldo dengan persentase tertinggi 84% dibandingkan Gopay 77%, Dana 76%, Ovo 75%, dan Link Aja 72%. Selain itu, pada hasil survei juga diketahui bahwa frekuensi pengguna ShopeePay melakukan isi ulang saldo umumnya 2 kali setiap bulan, dengan rata-rata Rp 275.000,- untuk setiap isi ulang saldo.
Real Time
Ketika pengguna melakukan pengisian saldo ke dalam akun, ada jeda waktu antara top up dan nilai di aplikasi dompet digital. Dalam variabel ini, ShopeePay unggul di antara merk dompet digital lain, dengan perolehan persentase 81%. Sedangkan Ovo 80%, Dana 78%, GoPay 77%, dan Link Aja 73%. Artinya responden menilai bahwa ShopeePay adalah dompet digital yang memiliki tingkat real time paling tinggi, jeda waktu ketika mereka isi ulang saldo atau top up dengan pembaharuan penambahan saldo di akun pengguna paling sedikit dibandingkan dengan merek dompet digital lain.
Menawarkan Banyak Promosi
Promosi menjadi umpan yang sangat baik untuk memancing banyaknya pengguna bertransaksi dengan pembayaran menggunakan dompet digital. Merek dompet digital yang ada di Indonesia berlomba-lomba menawarkan promosi paling banyak dan menarik, tak terkecuali merek ShopeePay, Ovo, GoPay, Dana, dan LinkAja.
Dalam survei ini, ShopeePay juga menjadi merek dompet digital yang dinilai paling banyak menawarkan promosi kepada penggunanya, dengan presentasi 79%. Posisi kedua hingga kelima dalam survei ini secara berurutan diduduki oleh Ovo 70%, GoPay 66%, Dana 60%, dan LinkAja 56%.
Seperti yang kita ketahui, ShopeePay merupakan layanan dari salah satu e-Commerce terbesar di Indonesia, Shopee. Promo yang diberikan, sejajar dengan kebiasaan masyarakat yang gemar belanja di aplikasi e-Commerce tersebut. Selain itu keberanian kampanye Rp1 menjadi nilai plus, yang menjadikan ShopeePay lebih unggul dari dompet digital lain.
Itu tadi point-point yang dapat dijadikan acuan pemilik aplikasi dompet digital agar dapat lebih mudah mengevaluasi dan mengulang kembali strateginya. Sebagai informasi, survei ini dilakukan secara online pada tanggal 16-23 Oktober 2020, dengan responden berusia 18 tahun ke atas dengan pengalaman melakukan pembelian menggunakan dompet digital dan melakukan pembelian di e-commerce dalam 2 tahun ke belakang.