Modalku sebagai perusahaan financial technology (fintech) terus berkomitmen dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk bisnis pengusaha online.
Per tahun 2019, sebanyak 15,08% dari jumlah pengusaha di Indonesia merupakan pengusaha online dan selama pandemi terdapat peningkatan hingga lebih dari 300 ribu pengusaha online.
Modalku terus berkontribusi dengan memperluas segmen bisnisnya melalui penyediaan akses pendanaan kepada pengusaha online yang berjualan di berbagai platform digital. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Modalku untuk mendukung entrepreneur mindset dalam mengembangkan bisnis mereka.
Sebelumnya, Modalku juga telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce untuk menyediakan fasilitas pinjaman terhadap merchant online.
"Potensi layanan digital di Indonesia masih menunjukkan tren yang positif. Modalku melihat peningkatan penggunaan layanan digital ini harus diimbangi dengan akses pendanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengusaha online," Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan.
Apa yang Dibutuhkan Pengusaha Online?
Untuk mengetahui kebutuhan serta pandangan pengusaha online terhadap pinjaman bisnis ke platform peer-to-peer (P2P) lending, Modalku mengadakan survei terhadap 200 pengusaha online di Indonesia dengan metode kuantitatif.
Hasil dari survei menunjukkan platform digital yang digunakan oleh pengusaha online dalam menjalankan usahanya didominasi oleh platform e-commerce seperti Shopee (77,5%) dan Tokopedia (70,5%), serta aplikasi pesan seperti Whatsapp dan Line (62%).
Permasalahan usaha yang ingin diselesaikan dengan mendapatkan pinjaman modal adalah untuk meningkatkan stok barang (63,5%), mencoba peluang usaha baru (57,5%), dan melakukan pemasaran online (49,5%). Sekitar 70% dari responden sudah merasa nyaman untuk mengajukan pinjaman secara online.
"Salah satu hal menarik dari hasil survei ini adalah beragamnya platform yang digunakan oleh pengusaha online dalam berjualan. Seringkali segmen ini terkendala mendapatkan akses pendanaan karena tidak memiliki agunan, padahal mereka adalah bagian dari sektor yang menggerakkan ekonomi digital di Indonesia," kata Digital Marketing Director Modalku Alexander Christian.
Menjawab Kebutuhan Pengusaha Online
Saat ini, Modalku sudah menyediakan fasilitas pinjaman ke pengusaha online yang berjualan di banyak platform, termasuk ecommerce, media sosial (Instagram, Facebook, dan lainnya), aplikasi pesan (Whatsapp, Line, dan lainnya), serta platform digital lainnya (website milik sendiri, aplikasi pemesanan makanan, dan lainnya).
Pengusaha online bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 250 juta dengan jangka waktu sampai 12 bulan.
Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, dimulai dari 2% per bulan atau 24% per tahun yang akan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing penjual dengan proses persetujuan cepat maksimal 3 hari kerja setelah dokumen dilengkapi.
Modalku juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk memberikan akses pendanaan kepada merchant online.
AVP Partnership Success Lead, Marsya Juwita Aderizal mengatakan, sejalan dengan visi Modalku, kerjasama dengan berbagai platform e-commerce yang telah memberdayakan jutaan penjual menjadi partner yang tepat dalam mendukung UMKM lokal yang berpotensi.
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana bagi UMKM yang berpotensi bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar.
Pendanaan ini didanai oleh pemberi pinjaman platform dari individu atau institusi yang mencari alternatif investasi melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.