Krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19, berdampak pada berbagai bisnis di Indonesia, bahkan secara garis besar, data Kementerian Perindustrian mencatat, sekitar 60% industri terdampak COVID-19 sedangkan 40% sisanya masih menerima permintaan yang cukup tinggi seperti industri yang memproduksi alat perlindungan diri (APD), alat kesehatan, masker, sarung tangan, obat-obatan serta makanan dan minuman.
Namun faktanya, menurut catatan HIPMI, pelaku bisnis restoran, kedai kopi dan sebagainya sudah mengalami penurunan penjualan sebesar kurang lebih 30% di beberapa hari semenjak adanya informasi mewabahnya COVID-19 di Indonesia, terlebih berlakunya physical distancing yang membatasi masyarakat beraktivitas diluar ruangan. Tentu dengan adanya pergeseran pola hidup masyarakat, para leader harus tancap gas mempercepat strategi dan inovasi bisnisnya.
Sejalan dengan dibukanya pusat perbelanjaan dan kembalinya aktivitas di luar ruangan 15 Juni 2020 mendatang, tentu membuat banyak pelaku usaha kembali merancang strategi dan inovasi bisnisnya. Rex Marindo Founder Upnormal Coffee & Foodizz.id melalui live Instagram bersama #LeadingThroughCrisis Endeavor Indonesia, menceritakan bagaimana berinovasi untuk menang melewati gelombang ekonomi Indonesia.
Menurut Rex Marindo, ada 5 aspek penting dalam bisnis yaitu data, fakta, informasi, pengetahuan, dan experience. Menurutnya, tanpa adanya experience pelaku usaha masih bisa menjadi pebisnis yang sukses, namun jika pebisnis tidak menjembatani empat aspek sebelumnya, maka kendala yang dihadapi akan semakin banyak. Namun kendala lainnya, yaitu banyak rintangan yang membuat inovasi tidak kunjung muncul, itulah mengapa banyak pelaku usaha yang jarang sekali membuat sesuatu yang baru pada produknya.
Bagaimana melawan rintangan dalam memulai inovasi?
Ia menjelaskan, selalu banyak rintangan dalam memulai inovasi, dari kurangnya memahami pola teori, tidak mempelajari data, hingga berhentinya ide di tengah jalan. Lalu apa yang harus dilakukan agar rintangan tersebut bisa dilewati? Tentu, dengan memperdalam pola teori tersebut, coba implementasikan inovasi, perdalam informasi data, dan perkuat ide.
Pada masa dinamisnya pola hidup masyarakat, kecepatan menjadi satu-satunya kunci utama. Yang biasanya seorang leader menentukan menu baru dari 3 bulan sebelumnya, saat ini bisa hanya dalam hitungan hari. Pada perbincangan #LeadingThroughCrisis, Rex mempertegas “Inovasi harus menjadi DNA di perusahaan”, karena jika inovasi menyebar ke seluruh jajaran, kecepatan dalam menjalankan bisnis pun akan berjalan.
Berikut 8 Innovative Thinking Ala Rex Marindo:
Define The Problem
Langkah pertama dalam memecahkan suatu masalah adalah mendefinisikan masalah tersebut. Problem ini dapat diidentifikasi melalui, teknik perbandingan, laporan kinerja, analisis SWOT, melihat keluhan yang muncul, dan survei.
Set The Objective
Ketika bisnis sudah menemukan problem-nya, seorang leader tetap harus menentukan sebuah masalah menjadi objective. Hal ini penting karena seringkali masalah yang dianggap sebagai masalah besar sebenarnya bukan masalah nyata.
Getting Insight
Selanjutnya, ini menjadi hal yang mendasar atau yang disebut Core. Didalam insight inilah seorang leader harus menemukan data, fakta, informasi, pengetahuan dan pengalaman. Dari ke 5 aspek tersebutlah inovasi hadir seiring ditemukannya kepingan-kepingan puzzle untuk selanjutnya disusun menjadi inovasi.
Ideation
Ibarat Puzzle, penyusunan puzzle belum dilakukan pada tahap ini. Seorang leader bisa melahirkan inovasi dengan membuat sesuatu, menciptakan sesuatu, bisa dari ide produk, pembiayaan, dan kembali kepada objective dan problem yang ada.
Testing the Idea
Disinilah kepingan-kepingan tersebut mulai disusun. Lanjut implementasikan ide dalam bentuk nyata.
Get The Feedback
Lihat bagaimana tanggapan tim dari ide yang sudah digagas. Dalam menentukan validitas ide, hal yang harus pertama kali dilakukan adalah kembali meng-cross check hasil temuan dari 5 aspek sebelumnya. Disini tim bebas memberi usul untuk mematangkan ide inovasi yang digagas.
Eksekusi
Dalam langkah ini, tidak ada lagi penambahan ide. Eksekusi produk ke pasaran dan lihat bagaimana respon pelanggan terhadap inovasi yang baru.
Evaluation
Terakhir, lihat bagaimana respon pelanggan terhadap inovasi baru. Lakukan evaluasi untuk merevisi inovasi yang dibuat.
Dari 8 berpikir inovatif tersebut, Rex Marindo kembali berpesan. Yang biasanya ide lahir dari problem – detail objektif – insight – brainstorming – testing market – review, pada masa COVID-19 hal tersebut sudah tidak berlaku. Untuk saat ini kecepatan dan langsung melakukan pemasaran adalah hal yang dibutuhkan karena tahap testing tidak mungkin dilakukan pada masa pandemi saat ini.
Terakhir dalam live tersebut Rex menyampaikan kepada seluruh leader perusahaan, untuk tetap merangkul tim walau dalam masa krisis. Bukan hanya para pekerja yang memiliki kekhawatiran di masa pandemi seperti ini, namun mental seorang leader pun akan turun pada masa seperti ini, maka bangunlah motivasi agar bisa saling menguatkan, tetap tanamkan inovasi serta kecepatan dalam menjalankan bisnis dan isi waktu luang dengan back to the basic, seperti memberi siraman spiritual atau sharing dengan banyak orang.
Untuk melihat selengkapnya rekaman IG Live Endeavor Indonesia dan Rex Marindo, bisa dilihat di tautan ini