Accelerating Asia mengumumkan perubahan cara investasi mereka dalam program akselerasi startup yang ke-3. Untuk startup yang memenuhi ketentuan, dapat memperoleh investasi hingga Sin$200.000 melalui instrumen pendanaan SAFE note sekitar 7-10 persen ekuitas.
Startup yang berpartisipasi dalam program akselerasi Accelerating Asia akan menerima Investasi hingga Sin$200.000, investasi tersebut termasuk dana dukungan senilai Sin$25.000 untuk membangun usaha, akses ke program akselerator unggulan, dan program tambahan senilai Sin$225.000.
Besaran nilai investasi tersebut menempatkan Accelerating Asia di posisi teratas dibandingkan perusahaan akselerasi startup tahap awal lainnya yang melakukan investasi senilai Sin$100.000 atau kurang, kepada startup.
"Dengan penambahan pendanaan ini kami berada di posisi yang kuat dalam pertaruhan startup yang berasal dari program kami sambil terus menjalankan hubungan baik dengan pendiri startup untuk meningkatkan pertumbuhan mereka, menerima pendanaan, dan meningkatkan bisnis mereka ke tingkat selanjutnya," kata General Partner dan Co-Founder dari Accelerating Asia, Amra Naidoo.
Program Accelerating Asia bertujuan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan pertumbuhan bisnis startup yang memiliki potensi dan dampak besar pada sektor apapun dari seluruh kawasan.
Ketentuan investasi dan jangkauan pasar di seluruh ekosistem tersebut membuat Accelerating Asia dapat memperoleh informasi mendalam mengenai startup pada masa perekrutan, seleksi, dan setelah mereka menyelesaikan program akselerasi 100 hari.
Mekanisme dan kurikulum program akan tetap sama dengan terus memberikan program terbaik untuk pendiri startup melalui sesi-sesi Entrepreneur-in-residence, kursus-kursus terbaik dan akses eksklusif ke jaringan mentor dan investor Accelerating Asia.
"Lebih dari dua tahun terakhir, kami telah membuktikan model pendanaan akselerasi kami dan telah memperoleh banyak informasi dari berbagai touchpoint dengan lebih dari 2.000 startup saat perekrutan, serta hubungan yang baik dengan para investor terkemuka yang ada,” kata Amra Naidoo.
Sejak peluncurannya pada tahun 2018, Accelerating Asia telah berkembang menjadi komunitas dengan lebih dari 39 pendiri startup dari 19 startup yang tersebar di 9 negara. 40% diantaranya dipimpin oleh perempuan atau mitra pendiri ventura. Saat berpartisipasi dalam program akselerasi unggulan Accelerating Asia, 19 perusahaan ini berhasil memperoleh investasi kolektif senilai lebih dari Sin$55 juta.
Sementara itu Accelerating Asia cohort ke-2 baru saja menyelesaikan berbagai macam permasalahan dari bisnis vertikal B2B, termasuk logistik, big data, edtech, agritech, dan e-commerce. Startup tersebut memperoleh pendanaan yang tinggi dari angel investor, modal ventura dan perusahaan keluarga dalam pendanaan gabungan sekitar lebih dari Sin$2,5 juta.
"Dampak dari gelombang ini, sejumlah perusahaan dalam portofolio kami juga bekerja sama dan menjalani kemitraan untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan dan para investor mereka," ucap General Partner dan CEO Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon.
iFarmer dan Priyoshop telah bekerjasama untuk menyediakan pasokan makanan yang menyeluruh dan menghubungkan para petani dengan UKM untuk menyalurkan produk segar. Sementara itu, startup rantai pasok manufaktur Nitex telah berhasil memikat investor dalam penyediaan perlengkapan APD dan mengalami peningkatan permintaan produk hingga 200% seminggu setelah inisiatif tersebut dilakukan.
Virtual Demo Day Accelerating Asia Cohort ke-2 telah berlangsung secara online pada Rabu 29 April pukul 14:00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan program akselerasi ke-3, dapat kunjungi https://acceleratingasia.com