Aplikasi sharing community, Shooper, baru saja resmi diluncurkan. Aplikasi yang turut dikembangkan di MIT Sloan School of Management, dapat membantu mencari harga termurah untuk berbagai produk dari sejumlah toko offline dan dapat membantu pengguna mengelola keuangan mereka dengan pintar.
Bermula dari sekumpulan ibu-ibu rumah tangga di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, yang suka berbagi informasi tentang belanja mereka sehari-hari. Saat ini, Shooper memungkinkan berbagi informasi dengan masyarakat yang lebih luas dengan teknologi yang lebih canggih.
Melalui Video Conference, CEO & Founder Shooper Oka Simanjuntak mengatakan bahwa dengan platform ini masyarakat dapat berbagi informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan harga termurah untuk kebutuhan sehari-hari.
"Melalui platform Shooper ini, kini masyarakat Indonesia bisa saling berbagi informasi yang bermanfaat dan dapat saling membantu agar semua bisa mendapatkan harga termurah untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Dengan menggunakan teknologi Human Augmentation, yang merupakan penggabungan dari Artificial Intelligence dengan Human Interaction, dapat membaca dan mengolah data harga produk dari setiap struk belanja yang diunggah oleh pengguna. Data-data ini dikelola dengan akurat dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para pengguna untuk mencari harga termurah, melakukan perbandingan harga, dan menghemat belanja rumah tangga.
Meskipun fenomena belanja online cukup berkembang di Indonesia, namun menurut data Nielsen tahun 2019, 95% masyarakat Indonesia masih berbelanja secara offline, terutama yang menyangkut barang kebutuhan sehari-hari. Dengan banyaknya aplikasi untuk belanja online, baru Shooper yang hadir melayani 95% belanja offline.
Dengan memanfaatkan metode crowdsource, data-data pada seluruh struk belanja diolah dan dipersembahkan kembali kepada para pengguna agar semua dapat mencari harga termurah. Dengan ini, pengguna bisa lebih pintar dalam menganalisa promosi yang umumnya hanya memperlihatkan harga promo dari beberapa jenis produk, sedangkan harga produk lain yang mungkin lebih mahal tidak diperlihatkan.
Misalnya, sebuah supermarket mempromosikan minyak goreng dengan harga yang lebih murah untuk menarik pelanggan, tetapi harga sabun cuci dan barang-barang lainnya lebih mahal. Pada akhirnya, secara keseluruhan konsumen justru membayar lebih mahal, hanya karena mereka ingin menghemat satu jenis produk.
"Bank Dunia melaporkan bahwa pengeluaran terbesar untuk rata-rata rumah tangga di Indonesia adalah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari (grocery), yaitu sekitar 49% dari total pengeluaran. Maka, membeli barang-barang tersebut dengan harga terbaik sangat penting untuk masyarakat. Inilah yang dibantu oleh Shooper. Lebih dari itu, dengan fitur ShooperTrack, pengguna akan mendapatkan informasi pengeluaran bulanan yang mendetail dan membantu mereka memanage anggaran rumah tangga dengan lebih pintar," tambah pria jebolan MIT Sloan School of Management ini.
Seiring semakin bertumbuhnya konsep sharing economy di Indonesia, Shooper berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan teknologi canggih dalam mengolah data besar (big-data), yang menghasilkan informasi analitik yang penting. Dalam kondisi ekonomi Indonesia yang sedang turun akibat pandemi COVID-19, shopeer diharapkan dapat membantu masyarakat mencari harga termurah untuk setiap produk yang mereka butuhkan, untuk meminimalisir pengeluaran keluarga.
Meskipun Shooper tidak mengklaim 100% akurat, namun Oka menegaskan rata-rata pengguna Shooper telah menghemat belanja bulanan mereka sebesar Rp50.000 – Rp200.000 , tentu angka penghematan belanja ini sangat signifikan terlebih pada masa krisis pandemi covid-19 ini.
“Jadi Shooper saya akui sebagai sebuah platform crowdsource tidak 100% akurat, harga yang kami dapatkan itu harga dari struk harga yang bisa dipertanggung jawabkan karena ada bukti struknya, kami perhitungkan keluarga itu rata-rata bisa hemat Rp50.000,- setiap kali ke supermarket jika menggunakan Shooper, dalam sebulan bisa sekitar Rp100.000 – Rp200.000,- tergantung banyak barang yang dibeli, jadi penghematan signifikan sekali,” katanya.
Fitur lain dari Shooper adalah ShooperPoint yang merupakan universal point-reward dimana para pengguna akan mendapat poin dari setiap struk belanja yang mereka unggah. Poin terkumpul dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah-hadiah menarik seperti handphone Samsung, produk elektronik dan voucher belanja. Sementara di fitur ShooperChef, tersedia berbagai macam resep yang dibagikan oleh sesama pengguna dan Shooper akan carikan harus ke mana untuk membeli bahan-bahan resep dengan harga termurah.