Sigfox, perintis jaringan 0G dan penyedia layanan Internt of Things (IoT) terkemuka di dunia, melalui Sigfox Indonesia secara resmi akan beroperasi di Indonesia mulai 20 Februari 2020 di Jabodetabek dan Bandung, sebelum nantinya akan merambah ke beberapa kota besar dan kota industri lainnya di Indonesia.
CEO Sigfox Indonesia Johnny Swandi Sjam mengatakan jaringan Sigfox dapat dioptimalkan untuk meningkatkan penggunaan Internet of Things (IoT) di Indonesia dan mempersiapkan Indonesia untuk mengadopsi teknologi terkini dalam menuju Revolusi Industri 4.0.
"IoT adalah teknologi yang dapat merevolusi dan menjawab permasalahan di setiap aspek kehidupan. Peluncuran ini merupakan langkah pterama kami untuk mewsujudkan hal tersebut dengan fokus memberikan pengalaman teknologi terbaik bagi customer dan mitra kami," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa bagi customer, jaringan 0G Sigfox akan mempermudah proses bisnis dan pengambilan keputusan. Misalnya saja perusahaan multinasional dapat dengan muda melacak proses pengiriman melalui jaringan Sigfox yang telah tersedia di lebih dari 70 negara.
Sedangkan bagi mitra Sigfox, yang biasanya dari kalangan pembuat perangkat, pengembang aplikasi, system integrator, dan solution provider, jaringan Sigfox dapat membuka peluang untuk membangun dan memajukan bisnis IoT.
Chief Business and Financial Officer Sigfox Indonesia Kurnijanto Edy Sanggono menambahkan Sigfox mempunyai platform khusus bagi mitra-mitranya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan teknologi IoT.
"Untuk mitra-mitra profesional yang sudah biasa buat sensor, aplikasi, kami punya tools Sigfox Build. Mulai dari ide aplikasi IoT hingga nanti barangnya sampai diproduksi, baik aplikasi maupun sensornya. Itu ada tools-nya. Memang ini ditujukan untuk kalangan profesional karena biasanya mereka sudah mengerti teknologinya, tinggal bagaimana itu bisa berjalan di platform Sigfox," jelasnya.
Sejauh ini sudah ada sekitar 40 perusahaan yang sudah menunjukkan minatnya untuk menjadi mitra Sigfox Indonesia dalam penerapan teknologi jaringan 0G untuk IoT ini. Johnny Swandi Sjam menjelaskan pihaknya sedang melakukan seleksi dan verfikasi keahlian dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Disisi lain, Johnny Swandi Sjam mengungkapkan sudah ada beberapa mitra Sigfox global yang ingin beroperasi di Indonesia mengingat potensi pasar IoT disini, seperti dari Finlandia, Singapura, dan Taiwan. "Mitra-mitra Sigfox di beberapa negara tersebut punya global customer yang juga beroperasi di Indonesia jadi mereka bisa menggunakan solusi IoT yang biasa mereka gunakan secara global di Indonesia," jelasnya.
Menyinggung perluasan coverage jaringan 0G, Johnny Swandi Sjam mengakui bahwa untuk tahun ini pihaknya masih akan mengandalkan masukan dari pihak customer. Beberapa kota di Indonesia yang menjadi target perluasan tersebut antara lain: Medan, Pekalongan, Denpasar, Surabaya, Samarinda, Balikpapan, dan Bitung.
Dia menjelaskan bahwa kota-kota tersebut biasanya mempunyai kawasan industri atau pabrik. "Kawasan pabrik-pabrik itu sangat membutuhkan aplikasi-aplikasi IoT untuk proses otomatisasi, makanya kita bangun jaringan ini di tahap pertama adalah Jabodetabek dan sekitarnya supaya kawasan industri ini bisa mengimplementasikan IoT."