Menabung memang penting untuk mempersiapkan masa depan. Tapi, jauh lebih penting mempersiapkan masa depan dengan berinvestasi. Pada 17 Mei - 7 Juli 2019, Lembaga riset Dali Research melakukan penelitian untuk Luno, perusahaan global di bidang pertukaran aset kripto.
Penelitian bertajuk "The Future of Money" itu mempelajari money attitudes atau sikap terhadap uang atas 7.000 responden yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Survei yang mencakup generasi milenial atau responden yang berusia 23-38 tahun ini menunjukkan hasil yang mengagetkan bagi Indonesia. Mengapa? Luno menemukan bahwa 79% generasi milenial telah menetapkan anggaran bulanan dan 70% dari mereka cenderung mengikuti rencana anggaran tersebut. Temuan ini mengindikasikan bahwa generasi milenial Indonesia cukup disiplin dengan rancangan anggaran keuangan mereka.
Namun, dalam penelitian ini ditemukan juga bahwa sekitar 69% generasi ini tak memiliki strategi investasi. Alhasil, mereka masih sibuk menabung daripada menggunakan uangnya untuk investasi. Selain itu, 44% hanya berinvestasi sekali setiap satu atau dua tahun. Bahkan, 20% dari mereka tidak berinvestasi.
Baca juga: Jerman Punya Bank Pertama Dengan Cryptocurrency
Seperti yang dikatakan oleh David Low, General Manager Asia Tenggara Luno di Jakarta (11/7), "Seiring dengan pertumbuhan yang dialami populasi milenial, baik dalam produktivitas maupun usia, mereka perlu mencari cara berinvestasi. Tidak hanya uang tambahan, melalui investasi mereka juga akan memperoleh kebebasan finansial dalam jangka panjang, yang merupakan salah satu kebutuhan generasi milenial."
Pentingnya informasi tentang investasi
Dalam hasil survei ini juga ditemukan bahwa pentingnya sumber informasi yang jelas bagi investor baru. 50% generasi milenial Indonesia membutuhkan informasi yang lebih banyak tentang cara menggunakan uang yang mereka miliki. Sedangkan hanya 34% generasi milenial yang mencari informasi keuangan melalui aplikasi dan situs web.
"Misi Luno adalah mengedukasi masyarakat, termasuk generasi milenial Indonesia, mengenai bagaimana aset kripto dapat dijadikan pilihan aset alternatif untuk investasi. Dengan memastikan platform kami tetap mudah dan aman untuk digunakan, kami terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia," kata David.
Baca juga: Facebook Juga Tertarik Dengan Cryptocurrency
Menurut Debora, banyak kualifikasi yang mereka miliki untuk mendaftarkan koin-koin aset kripto. Semata-mata hal tersebut adalah untuk keamanan para pengguna. Alasan dipilihnya BTC dan ETH adalah kuatnya dua koin tersebut dan termasuk dalam koin yang paling banyak ditransaksikan di dunia. Namun, ada kemungkinan kedepannya perusahaan aset kripto global yang sudah memiliki lebih dari 2,5 juta pengguna ini akan menambahkan koin-koin lain.
Yuk, mulai dari sekarang!
Baca juga: Cryptojacking Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan?