Blibli.com, marketplace milik grup Djarum ini kembali mengadakan kompetisi The Big Start (TBS) season 4 bagi para creativepreneur. Andy Adrian, Deputy Chief Marketing Officer Blibli.com menjelaskan tujuh tantangan yang biasanya menghambat UMKM di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya.
Mmm, apa saja, ya?
1. Pasar
Permasalahan pasar memang akan selalu dihadapi UMKM. Tantangannya adalah bagaimana memasarkan produk dan langsung disambut oleh konsumen.
2. Pendanaan
Permasalahan klasik ini bisa saja membuat bisnis mereka berjalan di tempat.
3. Jaringan
Biasanya, karena bisnis UMKM kecil, relasi yang dimiliki juga tidak begitu luas. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana caranya agar bisa berhubungan dengan pemerintah dan pihak lainnya untuk memasarkan produknya lebih luas lagi.
Baca juga: Salah Pilih Karyawan, Data UMKM Disandera
Hal yang menunjang transformasi digital UMKM seperti sistem pembayaran, layanan konsumen, dan lainnya masih sangat terbatas. Padahal itulah yang dapat membuat penjualan lebih efektif dan efisien.
5. Pengetahuan bisnis
Pengetahuan bisnis tidak kalah penting. Bagaimana cara meningkatkan penjualan, kualitas produk, dan lainnya, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki.
6. Kreativitas dan inovasi
Membuat usaha yang pesaingnya banyak bisa membuat usaha tersebut sulit untuk berkembang. Diperlukan kreativitas dan inovasi untuk menjadi kunci UMKM mencapai sukses.
7. Kehadiran online platform
Melalui online platform yang ada di era digital seperti sekarang ini, permintaan terhadap produk dari UMKM dapat didistribusikan dengan lebih baik.
Baca juga: Ekosistem Berubah, UMKM Digital Bisa Untung Besar
1. Jaringan dengan pasar internasional
Untuk pertama kalinya, TBS akan menghubungkan para creativepreneur Indonesia yang terbaik dengan pasar internasional. Mereka akan dibawa langsung ke pameran di luar negeri melalui kerjasama dengan Kementerian Perindustrian. Di antaranya adalah pameran di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
2. Kesempatan kolaborasi dengan merek-merek terkemuka
Proyek ini akan menyatukan creativepreneur dengan usaha yang sudah terbangun. Hal ini bertujuan agar merek-merek lokal semakin dikenal pasar dan menginspirasi mereka untuk menghadirkan produk-produk kreatif dengan melakukan kolaborasi.
3. Penyediaan online platform, peningkatan pengetahuan bisnis, dan modal usaha
Ribuan creativepreneur yang mendaftar nantinya akan dikurasi menjadi Top 100. Mereka akan dibantu masuk ke platform Blibli.com. Selanjutnya, dari 100 terbaik tadi akan dipilih Top 20 creativepreneur yang akan diberikan pelatihan lebih intensif tentang marketing and branding, public speaking, financial planning, hukum bisnis, dan keterampilan pemasaran lainnya.
Dari 20 terbaik tersebut akan terpilih 4 creativepreneur terbaik untuk mendapatkan total modal usaha Rp1,3 miliar.
4. Peningkatan kreativitas dan inovasi sebagai tujuan akhir
Seluruh rangkaian acara ini, pelatihan dan kolaborasi, bertujuan akhir untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi produk hasil creativepreneur agar mampu bersaing di pasar Indonesia maupun merambah pasar internasional.
Baca juga: Dengan Bermitra, Sistem Non-Tunai Bisa Jangkau UMKM