Burnout tidak bisa disepelekan. Jika dibiarkan burnout bisa jadi hal yang serius dan bisa berakibat buruk tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga bagi organisasi dan bisnis.
Menurut laporan dari Center for Disease Control (CDC) menemukan :
- 40% karyawan melaporkan bahwa beban pekerjaan membuat stress
- 25% karyawan melihat bahwa pekerjaan adalah penyebab utama stress dalam hidup
- 75% karyawan percaya bahwa pekerjaan di jaman sekarang ini lebih membuat stress daripada generasi lalu
- Masalah di tempat kerja lebih pada masalah kesehatan daripada masalah keuangan dan masalah keluarga.
Burnout mengacu pada kelelahan kronis yang dialami karyawan. Burnout dapat mempengaruhi produktivitas, meningkatkan konflik interpersonal, meningkatkan angka bolos kerja hingga turnover pada karyawan.
Baca juga: Menunggu dan Ditolak Bikin Stress? Lakukan 5 Hal Ini!
Penyebab
Penyebab burnout pada karyawan adalah stres berkepanjangan di tempat kerja. Stres ini biasanya akumulasi dari faktor-faktor yang ada, seperti:
- Beban kerja yang berlebihan
- Deadline yang ketat
- Overtime
- Relasi kerja yang bermasalah
- Gaji rendah
- Kurangnya keamanan kerja
- dan lain-lain.
Gejala
Gejala burnout biasanya berkembang secara berlahan dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejala ini biasanya dimulai dari gangguan-gangguan ringan insidental, namun lama kelamaan jika dibiarkan akan menjadi besar dan serius secara fisik, mental dan emosional.
Baca juga: 3 Langkah Terbaik Ubah Stress Jadi Sukses
4 langkah mencegah dan mengelola burnout
Berikut ini cara mengenali, mencegah dan mengelola burnout pada karyawan dalam 4 langkah sederhana:
1. Kenali tanda-tanda awal burnout
Jika kamu ingin menghindari burnout, kamu harus mengenali tanda-tandanya di tahap awal.
- Perhatikan tingkah laku karyawan secara detail
- Edukasi semua level karyawan tentang gejala dan penyebab burnout
- Lakukan survei terkait stress karyawan secara berkala
2. Menemukan penyebab burnout
Jika kamu adalah seorang HR yang fokus untuk melihat gejala burnout pada karyawan, maka tindakan selanjutnya adalah mencari penyebabnya.
- Identifikasi penyebab burnout melalui diskusi dengan individu atau kelompok yang terdampak
- Undang karyawan yang mengalami burnout untuk menghadiri pertemuan informal di luar kantor, untuk mencegah interupsi, menjamin privasi dan mencari situasi yang lebih santai
- Coba untuk mencari tahu kesulitan yang dihadapi karyawanmu dan berikan kesempatan menceritakan apa yang dia alami.
Baca juga: 5 Cara Jitu Membangun Kesan di Hari Pertama Kerja
3. Beri dukungan
Sebelum memecahkan masalah ini, lihat dulu karyawan yang sedang mengalami burnout.
- Karyawan yang burnout mugkin merasa malu, kecewa, kesepian dan terisolasi
- Ingat bahwa mereka juga harus dihargai dan didukung oleh lingkungannya
- Tanyakan kepadanya apa yang mereka butuhkan untuk cepat pulih
4. Ambil tindakan
Untuk dapat berhasil mengatasi burnout pada karyawan, kamu harus bisa menganalisis masalah, menyusun solusi dan bertindak.
- Buat rencana tindak lanjut dengan solusi yang tepat, seperti merencanakan seminar manajemen waktu, dan lainnya.
- Pastikan kamu dapat mengatasi masalah hingga ke akar penyebab masalah bukan hanya dari gejala yang terlihat.
Dari cara-cara dan tips yang telah dibagikan di atas, semoga bisa membantumu mengenali, mencegah dan mengelola burnout karyawan. Dan dapat menjaga lingkungan kerja tetap positif serta karyawan tetap bahagia, aktif dan produktif.
Baca juga: Mmm, Pilih Kerja atau Bisnis, Ya?