Bicara soal Usaha Kecih Menengah (UKM) dan startup, kurang lengkap rasanya jika tak bicara soal pendanaan. Mengada? Karena pendanaan adalah masalah klasik yang kerap dihadapi bisnis dan di berbagai industri apapun.
Salah satu peluang mendapatkan pendanaan adalah melalui venture capital atau modal ventura. Apaan, tuh? Sederhananya, venture capital adalah perusahaan yang dibentuk sekumpulan investor yang bertujuan memberikan pendanaan bebas hutang dengan imbalan ekuitas bisnis.
Minta pendanaan? Kapan waktu yang tepat?
Pada sesi "Financing Strategies to Fuel Business Growth" di Mekari Conference (25/4), Associate di East Ventures, Devina Halim berbicara tentang kapan seharusnya sebuah bisnis baru mencari investor.
Devina mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk meminta pendanaan ke investor adalah tergantung pada kebutuhan bisnis itu sendiri. "Contohnya startup, ada yang masih berupa ide sudah berani untuk minta pinjaman ke investor," tambahnya.
Baca juga: Gaess, Jangan Tumbang Karena Gak Punya Dana, ya!
Selanjutnya, ada juga startup yang sudah satu tahun berjalan, produknya sudah ada, bisnisnya terus meningkat, dan ingin melebarkan sayap ke kota-kota lain, mereka meminta pinjaman lagi ke investor. "Jelas, dengan level pendanaan yang lebih tinggi," sambungnya.
Devina juga menyarankan untuk tidak sembarangan memilih investor. "Sebelum bertemu investor, sebaiknya sudah tahu latar belakangnya. Kira-kira, bisa kasih value selain uuan tidak? Kalau strategi investornya benar-benar bagus, ya bisa kolaborasi dan membantu akselerasi bisnis jauh lebih cepat," katanya.
Ia menambahkan, "Kalau di East Ventures, kami mengenalkan startup ke ekosistem kami yang sudah berisi sekitar 150 perusahaan. Kami ingin semua yang ada dalam ekosistem kami berkembang bersama."
Baca juga: Ini Kualitas Founder Startup Anti Gagal
Memiliki dampak sosial yang luas bagi masyarakat bergantung pada industrinya masing-masing adalah faktor penting yang harus dimiliki untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Tetapi, apa sih faktor lainnya?
Devina mengatakan bahwa ide, founder, dan market adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. "Apakah founder bisa dipercaya dan mempercayai kami sebagai investor atau tidak, apakah founder punya kemampuan leadership yang tinggi atau tidak, dan apakah market-nya potensial atau tidak," katanya.
Dari pernyataan itu, dapat disimpulkan bahwa kalau founder-nya hebat tapi market-nya tidak potensial, ya sulit untuk dapat pendanaan. Begitu pun sebaliknya, market-nya potensial tapi founder-nya tidak cakap, ya bisa kalah sama pesaingnya. Biasanya, investor yang mempertimbangkan ide, founder dan potensi market adalah investor yang fokus pada pendanaan tahap awal. Seperti pendanaan seed funding, pre-series A, dan series A.
Kalau investor yang lebih mempertimbangkan bagaimana profitnya, Return on Investment (ROI)-nya adalah investor yang fokus pada pendanaan tahap lanjutan seperti pendanaan series B dan seterusnya. Di sisi lain, bicara soal cash flow, profit, dan ROI adalah hal penting untuk melihat seberapa lama sebuah startup dapat bertahan.
Baca juga: Mau Dapatkan Funding? Cek Tips Berikut!
Tips ampuh meminta pinjaman ke Venture Capital
Terakhir, Devina memberikan tips ampuh bagi startup yang selalu gagal dilirik oleh venture capital. Padahal, sudah berkali-kali kirim proposal.
"Jujur, proposal yang masuk ke East venture sendiri setiap harinya banyak. Kira-kira ada 10. Ini, sih memang yang harus diperbaiki dari kami. Dari banyaknya proposal yang masuk, kami benar-benar memilih dengan teliti," katanya.
"Untuk menjaga integritas perusahaan, kami tidak mau asal undang. Kalau lewat situs kami tidak pernah dilirik, coba hubungi associate-nya melalui media sosial. Linkedin atau semacamnya. Dengan demikian, kesempatan untuk diundang juga terbuka lebih besar," tutup Devina.
Berani coba?
Baca juga: Belajar dari Blue Bird, Transformasi Digital adalah Kunci