Keberadaan generasi milenial atau biasa juga disebut generasi Y merupakan potensi besar dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai generasi milenial dapat memberikan harapan terhadap perkembangan ekonomi digital. “Ekonomi digital menggantungkan kepada inovasi dan kecerdikan melihat pasar baru yang belum ada sebelumnya,” katanya dalam acara Generasi Milenial dan Perkembangan e-Commerce, seperti dikutip dari laman Kominfo (6/11).
Pada sambutannya, Menkominfo Rudiantara menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital terbesar. Sebagai contoh, Tiongkok telah lama mempersiapkan ekonomi digital, sementara Indonesia tetap terbuka terhadap platform internasional tetapi tentunya perlu memberikan kontribusi nilai tambah bagi Indonesia.
Yang terjadi sekarang di Indonesia adalah shifting dari pola ekonomi konsumsi ke produksi, seperti yang terlihat dalam pertumbuhan ekonomi digital dua digit. Untuk dapat mengakomodasi perilaku dan faktor ekonomi digital maka Kemenkominfo menjajaki kerjasama untuk melakukan remodeling statistik nasional untuk memperhitungkan kegiatan ekonomi seperti online marketplace dan transportasi online.
Saat ini Pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan pada kebijakan-kebijakan yang diterapkan. Untuk kebijakan di sektor ICT dilakukan pendekatan ekosistem Device, Network dan Applications. Dari sisi device, terkait aturan TKDN dan simplifikasi perangkat.
Utamanya perubahan regulasi ini bertujuan untuk menjaga engagement dengan pelaku pasar sehingga aturan TKDN bisa berhasil. Serupa halnya penyesuaian juga dilakukan di internal Kominfo dengan penyesuaian mindset termasuk proses simplifikasi sertifikasi agar sejalan dengan kondisi global supply chain sehingga Indonesia turut mendapatkan manfaat dari teknologi terbaru.
Dari sisi network, Kementerian Kominfo melakukan afirmative policy dengan mendorong operator mengimplementasikan 4G lebih awal dan menjalankan palapa ring dengan skema PPP agar mendapat kontribusi kemampuam teknis pihak swasta.
Dari sisi aplikasi, Indonesia sejauh ini sudah menghasilkan 3 unicorn, yaitu Go-jek, Tokopedia, dan Traveloka dan optimis 2019 bisa melampaui 5 unicorn. Program Next Indonesia Unicorn untuk memperkenalkan startup Indonesia yang potensial sehingga memperoleh akses pendanaan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga menjelaskan bahwa generasi milenial memiliki karakteristik khusus ketika berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
“Generasi milenial memiliki karakteristik khusus, sehingga dianggap jadi antitesis dari generasi sebelumnya, yaitu generasi X. Generasi milenial dalam hal penggunaan teknologi lebih dominan, budaya lebih pop dan nilai-nilai yang jauh lebih toleran,” katanya.
Dikatakannya, banyak keajaiban yang muncul dari raksasa ekonomi digital nasional seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya. Ini menunjukkan anak-anak muda bisa menangkap peluang inovasi digital dengan cermat, Generasi milenial ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Yoris Sebastian, pendiri OMG Consulting melihat persoalan di Indonesia sebagai sebuah tantangan.
"Riset ini turut mengungkap adanya responden yang sudah mapan di luar negeri tapi memilih kembali ke Indonesia untuk membuat perbaikan di sini. Biasanya generasi milenial ini memulai bisnis dengan modal kecil. Hal ini karena mereka hanya mampu merekrut karyawan kelas C (C-class) yang bisa bersama berbagi mimpi dan gagasan yang sama. Selain itu generasi milenial lebih suka dibimbing bukan diperintah," tambah Rudiantara.
Lebih lanjut, Menteri yang akrab disapa Chief RA itu meminta generasi milenial mempersiapkan diri dengan perkembangan terkini. “Digitalisasi tidak boleh dipandang hanya membuang biaya. Sebaliknya, digitalisasi dapat berdampak kepada efisiensi dan efektivitas dalam bekerja,” tuturnya menjelaskan peluang digitalisasi.