Industri kreatif telah menunjukkan keunggulannya karena terus tumbuh selama krisis keuangan dan ekonomi global baru-baru ini. Dengan pertumbuhan teknologi dan peningkatan pendapatan dari negara berkembang, terlihat bahwa ekonomi kreatif akan menjadi masa depan ekonomi global.
Oleh karena itu, Bekraf untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan kegiatan berskala internasional yaitu The World Conference of Creative Economy (WCCE) yang rencananya akan berlangsung di Bali pada tanggal 3-4 Mei 2018.
“Pemerintah Indonesia meyakini bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat internasional untuk membahas peluang dan tantangan di dunia ekonomi krearif,” kata Triawan Munaf, Kepala Bekraf, dalam keterangan resmi, Jumat (3/11).
Konferensi ini akan mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media dan ahli di bidang ekonomi kreatif dengan tema utama adalah “Inclusively Creative”. Tema ini didasari keyakinan bahwa industri kreatif telah membawa era baru dalam dunia bisnis yang kompetitif dimana semua orang dapat ambil bagian dalam ekonomi yang sedang berkembang.
Rencananya acara ini akan dibagi dalam beberapa topik menarik diantaranya The Butterfly Effect : Dampak Sosial Ekonomi Kreatif (Social Cohesion), Menghasilkan Peraturan Kreatif yang Tepat, Memberikan Penawaran Industri Kreatif Agar Tidak Ditolak, Membawa Ekosistem Ekonomi Kreatif dan Enterprise ke Level Baru dan Masa Depan Ekonomi Kreatif.
Adapun sebelum pelaksanaan WCCE, Bekraf akan menyelenggarakan the Preparatory Meeting of the WCCE (the Prepmeet of WCCE) yang akan berlangsung di Bandung pada tanggal 4-7 Desember 2017.
Pertemuan tersebut akan diselenggarakan dengan format panel yang akan membahas 4 topik besar yaitu kebijakan, ekosistem, social cohesion dan marketing serta menghasilkan sebuah rekomendasi yang akan dibawa dan dibahas lebih lanjut pada WCCE di Bali tahun depan.