Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian acara konferensi teknologi Tech in Asia 2017 dimeriahkan kompetisi Arena Startup Pitch Battle. Sebanyak tujuh startup dari Indonesia dan mancanegara bersaing memperebutkan hadiah sebesar SG$5.000 atau sekitar Rp50 juta.
Masing-masing startup menunjukkan kemampuan memaparkan masalah, situasi di negara masing-masing, dan memaparkarkan solusi yang dihadirkan lewat startup mereka. Tak ketinggalan, disoroti bagaimana model bisnis, market valuation, dan cara menjaring revenue.
Dari tujuh startup terpilih tiga terbaik yang berhasil memikat para juri. Juara pertama diraih startup logistik Andalin, tempat kedua ada GY Network dari Korea Selatan, dan Spotdraft dari India berada di urutan ketiga.
Berikut profil tujuh startup di Arena Startup Pith Battle Tech in Asia Jakarta 2017 dan layanan yang diberikan.
Andalin (Juara Pertama)
Andalin merupakan layanan yang memberikan bantuan pada pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengimpor dan mengekspor barang ke luar negeri. Pengguna hanya perlu mengirimkan segala persyaratan serta biaya yang dibutuhkan lewat platform Andalin, kemudian mereka akan memastikan proses pengiriman barang lintas negara tersebut berjalan dengan baik.
GY Networks (Juara Kedua)
GY Networks menjadi platform yang mampu meningkatkan performa sebuah kamera CCTV biasa agar bisa mempunyai beberapa fungsi tambahan. Di antaranya menghitung jumlah orang yang ada di sebuah lokasi, mendeteksi adanya api yang bisa menyebabkan kebakaran, hingga mendeteksi kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas.
Startup asal Korea Selatan tersebut tengah fokus menghadirkan kamera pengawas yang bisa mendeteksi kekerasan di lift apartemen dan secara otomatis melaporkannya ke aparat keamanan. Ke depannya GY Networks memulai bekerja sama dan menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan besar dan pemerintah Korea Selatan .
Spotdraft (Juara Ketiga)
Spotdraft bisa memudahkan pengguna untuk membuat kontrak resmi dan tagihan (invoice) secara online. Startup asal India ini bahkan bisa membantu memantau dan menerima pembayaran yang dilakukan untuk setiap tagihan yang dibuat buat. Selain itu, pengguna Spotdraft bisa memasukkan dokumen kontrak lama yang berbentuk kertas dan mengubahnya menjadi dokumen digital.
Disitu
Disitu adalah platform yang memungkinkan penggunanya untuk mengajukan pinjaman multiguna dan pinjaman untuk pembelian kendaraan. Caranya dengan mengunggah KTP dan dokumen dari aset yang ingin dijaminkan, seperti seperti STNK kendaraan atau sertifikat tanah. Selanjutnya, penggunabisa membandingkan perusahaan pembiayaan mana yang bisa menyediakan produk yang diinginkan.
Datum
Perusahaan asal Swiss ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengumpulkan berbagai data. Datum bisa mengumpulkan beragam data mulai dari kontak hingga data yang berasal dari satelit luar angkasa. Nantinya, data tersebut dijual ke berbagai perusahaan yang membutuhkan sehingga masyarakat bisa berbagi kontak pribadi mereka kepada Datum untuk mendapatkan keuntungan berupa mata uang digital.
TuneMap
TuneMap terbilang menarik karena hanya dengan aplikasi mobile para tunanetra bisa terbantu untuk berjalan di tempat umum. Cara kerja Tune Map adalah memberitahukan berbagai jenis gangguan, seperti lubang galian, jalanan rusak, trotoar tidak sempurna, serta memberitahukan lokasi yang tepat untuk menunggu bus.
Masyarakat bisa berkontribusi memberikan informasi-informasi tersebut kepada TuneMap. Informasi kemudian diubah menjasi dalam bentuk audio yang bisa didengar oleh para tunanetra.
Hyku
Hyku merupakan startup asal Cina yang membawa pengalaman baru dalam menonton video secara online. Hyku memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan video yang disaksikan. Mulai dari melihat konten lain yang relevan, bermain game, dan melakukan pembelian produk yang terhubung dengan konten video semuanya terintegrasi dalam satu platform.