Pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya keras untuk mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai negara digital terbesar se-Asia pada tahun 2020. Untuk mencapai mimpi besar tersebut, banyak strategi yang secara bertahap telah dilakukan oleh pemerintah di antaranya dengan menciptakan iklim investasi yang mudah dan kondusif.
Berbicara menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang tidak bisa hadir, Lis Sutjiati, Staf Ahli Bidang Startup Kominfo dalam paparannya di perhelatan Tech in Asia 2017 di Jakarta Rabu (1/11) kemarin menyebutkan bahwa investasi merupakan salah satu hal yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Lis mengungkapkan keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai surga bagi para investor dengan cara memberikan fasilitas yang bisa memudahkan investor menjalankan operasinya di Indonesia. “Jika Anda mengalami kesulitan saat menjalankan investasi di Indonesia, Anda bisa menghubungi kami. Kami tidak segan-segan untuk memfasilitasinya,” ujar Lis.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa berjanji bisa menyelesaikan semua masalah, tapi akan melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi. “Kami ingin kita berusaha bekerja sama untuk menciptakan gelombang baru dalam dunia digital di Indonesia dan dunia,” ujar Lis.
Lis juga memaparkan banyak strategi pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ambisi Indonesia menjadi negara digital di Asia pada tahun 2020, di antaranya dengan mengembangkan proyek Palapa Ring, menargetkan lahirnya 1.000 startup, 1 juta petani dan nelayan go digital, 8 juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) go digital, menerbitkan roadmap e-commerce, serta memperluas akses internet ke banyak daerah terpencil di wilayah Indonesia.