Sebagai salah satu ujung tombak perekonomian Indonesia yang menyumbang sekitar 60% pertumbuhan domestik bruto nasional, UMKM perlu didorong agar terus bertumbuh. Apalagi dalam menjual produk secara online.
Sayangnya, dari 60 juta UMKM di Indonesia, baru 5% yang go digital. Melihat situasi ini, Halosis, platform social commerce yang menyediakan asisten visual untuk menerima order, pencatatan order, manajemen stok dan pesanan secara resmi diluncurkan pada Selasa, 12 Maret 2019 di Jakarta dalam versi 2.0.
Dalam versi terbaru ini, Helosis menggunakan teknologi Artifical Intelligence dengan teknologi Natural Languange Processing (NLP) dari Kata.ai. Hana, sang asisten virtual yang bertugas untuk membantu mengelola orderan selama 24 jam.
"Mengatasi masalah apapun jika dibantu dengan teknologi bisa lebih efisien dan optimal. Inilah yang Halosis lakukan untuk memajukan UMKM " kata Andrew Darmadi, Founder dan CEO Halosis.
Co-Founder dan CTO Halosis, Adi Kurniadi mengklaim dalam satu tahun beroperasinya Halosis berhasil mengubah 199.200 chats menjadi 40.236 orders dengan nilai transaksi sekitar USD 1 juta.
Baca juga: Sst... Ini Dia Tren Artificial Intelligence Tahun 2019!
"Solusi kita membangun teknologi dengan personality untuk mengembangkan sistem jual beli yang cepat, simpel dan personal," ujar Adi.
Mendorong semakin banyak UMKM yang go online, Halosis terhubung dengan berbagai industri terkait yakni pengiriman, aplikasi massaging, e-wallet dan perbankan guna mengakomodasi seluruh transaksi online.
Tidak seperti aplikasi lainnya, layanan Halosis tidak perlu diunduh karena semuanya berbasis situs. Para pemilik UMKM hanya perlu mencantumkan link Halosis yang telah terkoneksi dengan toko untuk bisa berkomunikasi dengan Hana.
Andrew mengklaim layanannya dapat memangkas banyak waktu secara efisien. Pada tahun lalu tercatat Halosis membantu mitranya meringkas waktu sampai dengan 500 ribu hingga 1 juta jam.
Baca juga: Artificial Intelligence Bantu Jaringan Ritel
Setelah dua tahun berjalan, platform social commerce yang telah memperoleh pendanaan Pre series A dari Angel investor ini menargetkan akan menambah 30 ribu UKM tahun 2019 ini dan 1 juta pengguna pada 2022 mendatang.
Dari segi teknologi, CTO Halosis Sonya Johar menjelaskan bahwa ke depannya Halosis akan mengembangkan teknologi AI yang dipakai untuk dapat menyimpan lebih banyak data dan mengelola data user untuk memberikan personalisasi yang maksimal.
"Dari data yang kita kumpulkan dari user, akan kita kelola kedepannya untuk memberikan rekomendasi produk dan mengolah data tersebut dengan AI," tutup Sonya.
Sudah coba?
Baca juga: Benarkah Artificial Intelligence Akan Menggantikan Tenaga Marketing?