Katanya sih generasi milenial itu nggak suka ambil pusing dengan keuangan. Kalangan muda yang berusia sekitar 20-35 tahun ini sering dilabeli sebagai generasi yang suka ikut-ikutan gaya hidup teman-temannya. Kebiasaan mereka mengabiskan uang juga seringkali didasarkan tujuan agar eksis di media sosial. Apa iya?
Menurut penelitian yang dilakukan Charles Schwab sih, seperti dilansir dari US News, Selasa (19/2), kaum milenial memang cenderung ogah menghabiskan uang untuk barang-barang dengan tujuan jangka panjang. Apa saja? Misalnya dana pensiun atau kepemilikan rumah seperti yang dilakukan bapak, emak, dan embah mereka. Mereka lebih memilih membelanjakan uangnya untuk pengalaman, traveling dan makanan. Biar fotonya bisa diunggah dan dipamerin ke Instagram ya, Cyin?
Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa 60% milenial membeli kopi yang harganya lebih dari USD 4 per cangkir, 69% membeli pakaian yang tidak perlu dan 76% menghabiskan uang untuk gadget elektronik terbaru dan paling mutakhir.
Namun, meski terkesan cuek dengan urusan keuangan dan investasi masa depan, kebiasaan para milenial dalam mengatur keuangan nggak bisa dicap buruk-buruk amat lho. Nyatanya banyak sekali kebiasaan mereka yang justru bisa bikin mereka lebih hemat.
Apa saja sih kebiasaan para milenial sehingga bisa bikin mereka lebih hemat? Digination.id rangkum 4 kebiasaan tersebut yang bisa dicontek dan diterapkan berikut ini.
Baca juga: 5 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Tidak Disadari Kids Zaman Now
Sebelum memutuskan membeli sebuah produk di toko online, para milenial akan melihat sebanyak mungkin produk sejenis sebagai pembanding. Mereka tak segan menelusuri banyak toko online dan melihat harga yang ditawarkan untuk mencari harga termurah.
Tidak jarang sebelum berbelanja, mereka lebih dulu mencari review tentang produk yang diinginkan dari berbagai blog atau melalui kanal YouTube. Mereka juga sangat peduli dengan review yang diberikan pembeli lain.
Tak tergiur membeli kendaraan pribadi
Mungkin kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor masih menjadi impian banyak orang. Mobil bisa dibilang menjadi sebuah simbol status sehingga banyak orang yang berusaha memilikinya, tapi tidak demikian halnya dengan perspektif mereka.
Alih-alih tergiur membeli kendaraan pribadi sebagai simbol status, tampaknya kaum milenial lebih memilih mengalokasikan dananya untuk investasi pengalaman. Mereka lebih memilih menggunakan tabungan untuk bujet traveling alias jalan-jalan ke destinasi wisata baik dalam maupun luar negeri.
Lagipula mereka kini semakin dimanjakan dengan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi transportasi online. Aplikasi tersebut bisa membawa kita ke mana saja, tanpa perlu cape menyetir, mengeluarkan uang bensin, membayar pajak setiap tahunnya. Ditambah lagi nilai kendaraan yang semakin menyusut, mungkin membuat mereka berpikir, “Buat apa punya mobil sendiri?”
Baca juga: Diskon Belanja Online Biki Kalap? Coba Tips Ini
Selain aplikasi transportasi online, para milenial juga dimudahkan dengan berbagai macam platform dan aplikasi untuk berbagai kebutuhan mereka. Mulai dari telekomunikasi, belanja kebutuhan sehari-hari, memesan tiket perjalanan sampai tiket pertunjukan.
Selain menawarkan kemudahan, aplikasi-aplikasi tersebut juga sangat menguntungkan para milenial. Hal ini karena kebanyakan platform online biasanya memberikan penawaran menarik berupa promo, voucher, dan diskon dengan harga miring sehingga bisa menekan angka pengeluaran.
Memakai aplikasi untuk mengatur keuangan
Selain menggunakan aplikasi untuk transportasi, belanja, atau memesan tiket, para generasi melek digital ini juga menggunakan aplikasi pengatur keuangan. Aplikasi-aplikasi tersebut membantu mereka mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran yang mereka lakukan. Dengan begitu, mereka akan tahu sampai mana batasnya dalam menghabiskan uang.
Kalau Kamu bagaimana?
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Bagi Freelancer