Dalam tatanan masyarakat yang semakin global, anak muda cenderung memilih kota tempat mereka ingin tinggal. Bahkan, tak sedikit yang bersedia pergi ke luar negeri untuk mengejar cita-citanya, termasuk peluang karier. World Economic Forum menyatakan 4 dari 5 milenial bersedia pindah ke luar negeri untuk bekerja.
Tren pergi ke luar negeri yang dilakukan oleh generasi milenial membuat perusahaan analitik asal Singapura, Value Champion melakukan penelitian terhadap 20 kota paling terkenal di Asia-Pasifik. Tujuannya mengetahui kota mana yang paling cocok untuk ditinggali oleh generasi ini. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa Singapura menjadi kota paling ramah untuk generasi milenial di antara 19 kota lainnya.
Mengapa?
"Singapura adalah kota terbaik bagi generasi milenial yang ingin membangun karier dan menikmati kualitas hidup yang luar biasa. Analisis kami menunjukkan bahwa ekonomi Singapura yang berkembang pesat memberikan peluang kerja yang besar bagi kaum muda," kata William Hofmann, analis senior Value Champion dalam laporan itu.
Singapura juga memiliki kesenjangan upah gender terendah dan tingkat pengangguran terendah kedua dibandingkan dengan 19 kota lainnya. Secara keseluruhan, angka penganggurannya mencapai 2,2% di mana hanya 3,96%-nya yang kaum muda. Hal ini memungkinkan lebih mudah untuk menemukan pekerjaan bergaji baik di sana. Faktor lain yang membuat Singapura menonjol adalah keanekaragaman bahasa penduduknya dan reputasinya sebagai pusat keuangan global dan lokasi yang ideal untuk startup.
Baca juga: Go-Jek Rambah Singapura Tahun Ini
Dalam laporan yang sama, Hong Kong mendapat skor yang baik karena perekonomiannya yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah. Secara keseluruhan angka pengangguran mencapai 2,8% dan 8,12%-nya adalah kaum muda. Indikator kesehatan Hong Kong juga sangat baik, termasuk usia harapan hidup yang panjang hingga 84,2 tahun.
Dilansir dari Business Insider, Bonnie Kung Po-yee, perempuan yang bekerja sebagai peneliti kebijakan untuk pemerintah Australia di Canberra, akan pindah ke Hong Kong dalam beberapa tahun mendatang. "Di Canberra, mereka lebih fokus pada sektor publik dan administrasi publik. Meskipun itu menarik, tidak banyak bidang pekerjaan lain," ujarnya.
Namun, kota ini menduduki peringkat biaya hidup yang rendah, urutan ke-9 dan kualitas hidup yang kurang baik, urutan ke-6. Diperkirakan penduduknya menghabiskan sekitar 31% dari gaji mereka untuk penyewaan tempat tinggal.
Baca juga: RI-Singapura Kolaborasi Bangun Pusat Ekonomi Digital
"Kami menemukan bahwa Guangzhou adalah kota yang sangat terjangkau berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang relatif tinggi di Tiongkok dengan harga sewa tempat tinggal yang sangat rendah," kata William.
Menurut Business Insider, walaupun penelitian ini memiliki keterbatasan menggambarkan secara luas kemampuan hidup dan pasar kerja, tapi dapat menjadi gambaran dan referensi bagi generasi milenial untuk menatap masa depannya.
Kamu mau kerja di mana?
Baca juga: Pekerja Milenial di Era Gig Economy. Seperti Apa, ya?