Transformasi digital telah membuat banyak perusahaan di seluruh dunia berjuang untuk menyeimbangkan elemen yang dibutuhkan untuk berhasil di ranah digital. Namun tidak semua perusahaan berhasil melakukan transformasi tersebut, bahkan banyak yang justru merugi miliaran rupiah.
Survei terbaru Fujitsu bertajuk The Digital Transformation PACT menyebutkan bahwa dari 1.625 pemimpin bisnis yang disurvei, satu dari tiga (33%) telah membatalkan sebuah proyek dalam dua tahun terakhir dengan kerugian sekitar 423.000 poundsterling atau setara dengan 7,5 miliar rupiah. Satu dari empat (28%) telah mengalami kegagalan proyek dengan kerugian sekitar 555.000 poundsterling atau setara dengan 9,8 miliar rupiah.
Sementara 84% bisnis mengatakan bahwa pelanggan mereka mengharapkan mereka untuk menjadi lebih digital, dan 71% percaya bahwa mereka berada di belakang pesaing mereka. Terakhir, dua dari tiga (66%) percaya bahwa mereka akan kehilangan pelanggan dibandingkan pesaing mereka akibat transformasi digital.
Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya transformasi digital yang terlihat dari hasil survei yang menyebutkan bahwa mayoritas bisnis (46%) telah menerapkan proyek transformasi, sementara 86% mengatakan bahwa mereka merencanakan dampak teknologi pada bisnis mereka selama 12 bulan ke depan.
Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2017 oleh perusahaan riset independen Censuswide dengan melibatkan 1.625 pengambil keputusan bisnis dalam bisnis menengah sampai besar di sektor publik, jasa keuangan, ritel dan manufaktur.
Penelitian tersebut menguji bagaimana kinerja bisnis terhadap empat elemen strategis yang dibutuhkan untuk mentransformasi secara digital: People, Actions, Collaboration and Technology (PACT). Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa transformasi digital lebih dari sekadar faktor teknologi saja karena bisnis terus menghadapi tantangan di empat pilar PACT tersebut.
“Teknologi dapat memberikan transformasi yang seutuhnya, namun memanfaatkan kekuatan digital butuh lebih dari sekadar tools terbaru,” kata Duncan Tait, CEO, SEVP and Head of Americas and EMEIA di Fujitsu.