Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pengumuman secara tiba-tiba dari bos Amazon, Jeff Bezos yang menyatakan perceraiannya dengan MacKenzie Bezos. Banyak yang tidak menduga pernikahan yang sudah berlangsung selama 25 tahun tersebut akan kandas. Pasalnya, MacKenzie bukan hanya berperan istri orang terkaya sedunia tersebut, tapi juga partner bisnis yang menemani Jeff Bezos sejak pertama kali Amazon didirikan.
Membangun bisnis dengan pasangan sepertinya merupakan ide yang romantis dan menyenangkan. Bayangkan merintis perusahaan dari awal bersama orang terkasih, berbagi ide dan mimpi berdua, juga berjuang bersama membangun semuanya dari nol.
Tapi jangan salah, membangun bisnis dengan pasangan ternyata mempunyai potensi timbulnya konflik. Apalagi jika terjadi silang sengkarut pembagian kerja, ditambah jika masalah pekerjaan dicampuradukkan dengan masalah keluarga. Mimpi indah tersebut bisa menjadi bumerang dan bisa merusak hubungan.
Sebelum memulai membangun bisnis dengan pasangan, ketahui aturan-aturan berikut agar minim konflik, seperti dilansir dari Business News Daily, Kamis (17/1).
Baca juga: Jawab 5 Pertanyaan Ini Sebelum Mulai Berbisnis
Berkomunikasi secara efektif dengan pasangan
Komunikasi adalah salah satu bagian terpenting dari setiap hubungan, baik hubungan pribadi atau profesional. Jika komunikasi dengan pasangan tidak lancar, maka kamu sebaiknya memikirkan kembali rencana memulai bisnis bersama. Sederhananya, berkomunikasi saja tidak bagus apalagi bikin bisnis. Wah, bisa kacau kan?
Pasangan yang berbisnis bersama harus memiliki kemampuan komunikasi dan resolusi konflik yang bagus. Ini membantu memastikan bahwa perselisihan kerja tidak akan menyebabkan pertengkaran, yang akan berdampak negatif pada bisnis atau hubungan.
Komunikasi efektif bukan berarti kalian berdua selalu sepakat dalam segala hal. Berbeda pendapat dengan pasangan bukan sesuatu yang buruk. Perbedaan pendapat melahirkan pemikiran kreatif dan inovasi, selama pasangan bersedia untuk berbicara dan mendengarkan. Intinya adalah saling percaya dan menghormati satu sama lain.
Ketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing
Jika kamu berpikir bahwa kamu dan pasangan pasti bisa menjadi partner bisnis yang baik karena terbukti bisa cocok menjadi pasangan kekasih, coba pikirkan ulang. Membangun bisnis tentu saja sangat berbeda dinamikanya dengan membangun hubungan percintaan. Berinteraksi dengan rekan bisnis pun membutuhkan sikap dan penanganan yang berbeda.
Kenali karakter kalian dengan sebaik-baiknya. Ketahui apa kekuatan dan kelemahan kalian dan berbagilah tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian masing-masing. Kekuatan yang beragam dan tanggung jawab yang dibagi akan membuat tim kamu lebih solid, sehingga bisa belajar memikul bagian tanggung jawab masing-masing.
Namun jika di antara kamu berdua memiliki keahlian yang sama, kamu mungkin memerlukan bantuan tambahan dari luar. Misalnya jika kamu berdua ahli di bidang pemasaran tapi tidak cukup skill dalam desai, kamu bisa memanfaatkan keahlian orang lain di bidang itu. Fokuslah pada kekuatan masing-masing lalu tambal kelemahan yang ada.
Baca juga: Mau Bisnis Tapi Nggak Pengalaman, Jangan Panik!
Keluarga dan bisnis harus seimbang
Membangun bisnis sambil menjaga hubungan tetap langgeng dengan pasangan butuh waktu dan usaha ekstra. Ketika bekerja dengan pasangan, kemungkinan akan sulit menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan pribadi secara seperti kencan berdua, melakukan hobi, berwisata, menghadiri acara keluarga dan lain-lain. Padahal hal-hal tersebut sangat penting untuk keharmonisan hubungan.
Cara terbaik untuk menyeimbangkan ini adalah dengan memprioritaskan pernikahan dan hubungan daripada bisnis. Tetapkan jam kerja khusus yang sesuai untuk kalian berdua, dan berusahalah untuk bekerja hanya dalam waktu yang ditentukan itu.
Selain itu, kalian berdua harus memiliki hobi sendiri di luar pekerjaan, sehingga salah satu tidak ada yang tidak merasa kehilangan identitas diri juga tidak mengorbankan me-time.
Sudah siap ajak pasanganmu memulai bisnis?
Baca juga: Emak-emak Jago Bisnis, Kenapa Enggak?