Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Peribahasa di atas seringkali kita dengar dijadikan motivasi oleh banyak orang dalam menggapai kesuksesan. Ya, sukses itu butuh proses yang cukup lama. Bisa juga cepat, jika beruntung. Setiap peluang harus diambil dengan langkah yang matang. Setiap kesulitan harus dihadapi dengan berani. Setiap kegagalan pun harus dijadikan pelajaran untuk bangkit kembali.
Kalau begitu, bagaimana para miliarder terkaya di dunia tahun 2019, seperti Jeff Bezos, Bill Gates, Warren Buffet, dan enam orang kaya lainnya memulai karier mereka sebelum sukses? Ini jawabannya...
Jeff Bezos - kekayaan bersih mencapai USD 140 Miliar
Founder dan CEO Amazon ini pernah menjadi juru masak di McDonald's ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Kemudian, Jeff berkuliah di jurusan teknik elektro di Princeton University. Setelah lulus dari perguruan tinggi tahun 1986, pekerjaan pertamanya di perusahaan telekomunikasi keuangan bernama Fitel. Setelah itu, dipromosikan sebagai kepala pengembangan dan direktur layanan pelanggan di perusahaan yang sama.
Baca juga: Jurus Hadapi Pelanggan ala Apple dan Amazon
Co-Founder Microsoft ini memang sejak usia muda gemar melakukan inovasi. Tahun 1975 saat masih 20 tahun, Bill menjual perangkat lunak yang ia kembangkan ke perusahaan pembuat personal computer Micro Instrumentation Telemetry Systems (MITS) Altair seharga USD 3.000. Tak lama setelah itu, ia meninggalkan Harvard University, memulai bisnis yang kelak menjadi Microsoft.
Warren Buffet - kekayaan bersih mencapai USD 84 Miliar
CEO Berkshire Hathaway ini mulai berinvestasi saham di usia 11 tahun. Saat menginjak usia 16 tahun, ia telah memiliki USD 53.000 di akun banknya. Hal ini berkat investasi saham dan pekerjaan sambilan yang ia jalani, seperti menjual perangko kepada para kolektor.
Bernard Arnault - kekayaan bersih mencapai USD 67,5 Miliar
Setelah lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1971, Chairman dan CEO LVMH ini mengikuti bisnis keluarga. Laki-laki lulusan École Polytechnique itu bekerja di perusahaan manufaktur milik ayahnya bernama Ferret-Savinel. Lima tahun kemudian, ia meyakinkan ayahnya untuk untuk masuk ke industri real estate dan properti. Bernard mengubah nama perusahaan menjadi Ferinel dan menjadi CEO pada tahun 1977.
Baca juga: Ssst... Ini Rahasia Sukses Seorang Elon Musk!
Ketika berada di bangku perguruan tinggi, Carlos berkuliah di jurusan teknik sipil dan pernah menjadi pengajar matematika. Pada 1960-an, ia sering melakukan investasi saham. Saat berusia 25 tahun ia telah mengumpulkan uang sebesar USD 400.000, yang cukup untuk memulai perusahaan pialang sendiri bernama Inversora Bursátil.
Amancio Ortega - kekayaan bersih mencapai USD 60 Miliar
Ketika berusia 14 tahun, Founder Inditex Fashion Group ini meninggalkan bangku sekolah untuk menjadi penjahit baju. Pada 1972, ia bekerja dengan istrinya, keluarganya, dan penjahit lokal di sekitar rumahnya untuk memulai sebuah perusahaan bernama Confecciones Goa yang menjual pakaian rumah tangga dan pakaian dalam.
Larry Ellison - kekayaan bersih mencapai USD 59 Miliar
Co-Founder dan CTO Oracle ini pernah drop out dari University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat dan University of Chicago di Chicago, Amerika Serikat. Tahun 1966, ketika berusia 22 tahun, ia pergi ke California, Amerika Serikat dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan elektronik bernama Ampex. Di sana, Larry membuat salah satu proyeknya untuk basis data Central Intelligence Agency (CIA) yang diberi julukan "Oracle".
Baca juga: Nih, Rahasia Inovasi IBM, Google dan Amazon!
Co-Founder dan CEO Facebook ini menjadi jutawan pada usia 22 tahun dan miliarder di tahun berikutnya. Itu lah cerita paling terkenal dari Silicon Valley. Tetapi Facebook bukanlah proyek pertama Mark.
Sekitar tahun 2002, dia dan teman sekolah menengahnya bernama Adam D’Angelo, yang nantinya menjadi pendiri Quora, menciptakan pemutar musik yang dapat menyarankan lagu berdasarkan apa yang pengguna dengarkan bernama Synapse. Platform itu berhasil menarik minat dari Microsoft. Tapi, mereka menolak uang sebesar USD 950.000 sebagai dana untuk pengembangan Synapse karena ingin berkuliah.
Lawrence Edward Page - kekayaan bersih mencapai USD 53 Miliar
Laki-laki yang biasa dikenal dengan panggilan Larry Page ini bertemu dengan Sergey Mikhaylovich Brin atau Sergey Brin ketika masih menjadi mahasiswa Doktor Filsafat (Ph.D) di Stanford University. Tahun 1995, mereka berdua baru mulai mengerjakan proyek mesin pencari bernama BackRub yang kemudian akan menjadi Google. Sedangkan rekannya itu memiliki kekayaan bersih mencapai USD 52 Miliar.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, kalau sukses itu butuh waktu?
Baca juga: Sst, Ada Updates Facebook Untuk 2019