Dari teknologi seluler 4G dan 5G, serat optik, hingga teknologi smart manufacturing terus dikembangkan di negara-negara di benua Asia. Hal ini memastikan bahwa berbagai negara di Asia menciptakan ekosistem yang tepat bagi bisnis dan pengusaha untuk berkembang mengikuti zaman, atau dapat juga disebut go digital.
Siapa yang paling memimpin transformasi digital?
Berdasarkan laporan dari Economist dan Intelligence Unit tentang Indeks Transformasi Digital Asia 2018, Singapura memimpin dengan angka 78,0. Negara kepulauan yang terletak dekat Indonesia dan Malaysia itu telah melampaui Amerika Serikat (AS) dalam hal memberikan dukungan terhadap transformasi digital secara nasional. Sementara Jepang yang berada di urutan kedua telah dapat menyaingi Inggris.
Berdasarakan laporan itu juga dinyatakan bahwa kesenjangan antara negara-negara di Asia dengan negara-negara Barat dalam hal kemajuan transformasi digital telah berkurang sejak tahun 2016.
Baca juga: Teknologi Bisa Atasi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Ekosistem digital di Singapura sudah sangat mendukung. Koneksi internet yang cepat dan terjangkau ditopang dengan kejelasan strategi digital nasional yang berkelanjutan dan implementasi yang konsisten.
Tak tertinggal pula program peluncuran jaringan serat optik untuk rumah dan bisnis. Hal ini merupakan implementasi dari Information and Communication Technologies (ITC) Master Plan di Singapura.
Seandainya AS, Inggris, dan Australia dimasukkan dalam penilaian ini, Singapura masih akan memimpin secara keseluruhan. Termasuk rencana pengembangan 5G di sana yang terus bersaing dengan Korea Selatan.
Baca juga: Jangan Ketinggalan! Ini Tren Dunia Kerja di 2019
Masih berdasarkan Indeks Transformasi Digital Asia 2018, Tiongkok dan Jepang lebih unggul di Asia dalam hal teknologi jaringan serat optik yang tersebar di negaranya. Untuk penelitian terhadap AI, Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang terus unggul di depan.
Selain itu, meningkatnya investasi pada sektor infrastruktur digital di India, membuat negara anak benua ini naik 4 peringkat sejak tahun 2016. Dalam laporan Economist dan Intelligence Unit itu juga dinyatakan bahwa 86% masyarakat di India sudah mendapatkan dampak positif dari penggunaan jaringan 4G.
Jepang pun demikian. Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan infrastruktur digital, membuatnya naik 2 peringkat sejak tahun yang sama. Baik India maupun Jepang menunjukkan peningkatan paling signifikan dalam pembangunan infrastruktur digital.
Adanya komitmen dari negara-negara tersebut dalam membuat strategi digital jangka panjang membuat mereka terus bertransformasi digital ke arah yang lebih baik. Diharapkan, mereka dapat menjadi contoh perubahan di era digital, khususnya bagi negara-negara di Asia dan negara-negara di dunia secara umum.
Mengubah pola pikir
Laporan ini menyimpulkan bahwa keberhasilan transformasi digital tidak hanya bergantung pada akses teknologi dan teknisi-teknisi berbakat. Akan tetapi juga bergantung pada kebijakan pemerintah yang siap memfasilitasi terciptanya ekosistem digital dan sikap masyarakat yang menerima perubahan.
Semoga Indonesia segera menyusul ke sana...