Era generasi millenial segera bergeser menjadi era generasi Z. Anggota Gen Z, mereka yang lahir kurang lebih antara 1995 hingga 2014, di tahun 2019 mencapai 32 persen dari populasi dunia.
Disebut-sebut sebagai generasi konsumtif, pada tahun 2020 diprediksi generasi ini akan menyumbang 40 persen dari jumlah seluruh konsumsi warga Amerika. Di negara lain, trennya mungkin berbeda tapi tetap ada kemiripan. Sebagai seorang marketer, menggarap pasar Gen Z tentu jadi peluang emas.
Agar lebih memahami generasi ini ada tiga cara yang bisa kamu coba untuk merangkul generasi Z:
1. Bekerja dengan influencer
Tidak seperti generasi-generasi sebelumnya, generasi Z sulit dipengaruhi selebriti tradisional seperti aktor dan penyanyi. Sebaliknya generasi ini lebih menyukai selebriti internet atau influencer seperti selebgram dan selebtwit yang dinilai lebih dekat dengannya.
Memasukkan influencer dalam strategi marketing tengah populer saat ini dan hasilnya dinilai efektif untuk menjangkau audience Gen Z.
Baca juga: Gila! Penjualan Naik 4.700% Gara-Gara Influencer!
Bahkan rekomendasi dari influencer sebanding dengan rekomendasi teman dalam mempengaruhi keputusan pembelian barang. Beberapa brand besar seperti H&M pun menggunakan jasa influencer selebgram berpengikut 5 juta Sincerely Jules untuk memerkan koleksi terbarunya.
2. Menciptakan konten Youtube
Apakah kamu masih belum memutuskan untuk membuat channel Youtube atau tidak guna memasarkan brandmu?
Baca juga: Yuk, Maksimalkan YouTube Untuk Bisnismu
Guna menangkap pasar gen Z, Youtube merupakan aspek penting. Survei Adweek, perusahaan periklanan global mengatakan bahwa 50 persen dari populasi generasi Z tidak bisa hidup tanpa Youtube. Dengan 1 miliar pengguna dengan miliaran orang menonton setiap harinya, Youtube dapat membantumu memasarkan produk, menjangkau lebih banyak audiens dan tentu saja dapat merangkul gen Z.
Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Lush Cosmetics. Brand ini berhasil membuat channel Youtubenya sendiri dan membagikan video terkait produk-produk buatannya. Termasuk memperlihatkan penggunaan produknya. Hingga saat ini channel youtubenya telah memiliki subscriber sebanyak 300 ribu dengan total viewer mencapai ratusan ribu.
Baca juga: Empat Tema Kunci Sukses Iklan di YouTube
3. Memperhatikan Snapchat dan Instagram stories
Generasi Z dikenal memiliki waktu fokus yang pendek, selalu mengenggam handphone, dan suka berpindah-pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Artinya kamu hanya punya waktu singkat untuk memasarkan produk.
Bahkan menurut studi yang dilakukan Yes Lifecycle Marketing study, 80 persen keputusan pembelian Gen Z dipengaruhi media sosial. Instagram stories dan Snapchat adalah media paling cocok untuk menjangkau generasi ini.
Sebagai contoh AriZona Iced Tea. Brand ini tahu bahwa audiensnya, terutama Gen Z, menyukai olahraga ekstrem. Karenanya AriZona Iced Tea bekerjasama dengan pemain skateboard profesional, Brandon Bonner untuk mempromosikan produknya. Melalui akun Snapchat Brandon, AriZona Iced Tea memperkanalkan brandnya sekaligus juga memperlihatkan lifesyle Arizona.
Jadi, apakah kamu siap menghadapi Generasi Z?
Baca juga: Tinggalkan Facebook, Pengguna Remaja Pilih Instagram dan Snapchat