Rahasia Di Balik Layanan Transfer Antarbank Bebas Biaya

Oleh: Desy Yuliastuti
Kamis, 12 Oktober 2017 | 09:53 WIB
Aktivitas transfer uang sudah menjadi hal lazim bahkan rutin dilakukan

Aktivitas transfer uang sudah menjadi hal lazim bahkan rutin dilakukan. Namun, sering kali terkendala biaya transfer yang mahal. Karena itu, Flip menawarkan solusi sebagai ‘jembatan’ yang menjadikan transfer antarbank bebas biaya. Kok bisa?

“Singkatnya, pengguna perlu melakukan transfer terlebih dahulu ke rekening Flip yang sama dengan bank yang dimiliki pengguna, baru kemudian kami dapat meneruskan uang ke rekening tujuan,” kata Raffi Putra Arriyan (Ari), CEO dan Co-Founder Flip.

Untuk memanfaatkan layanan Flip, calon pengguna cukup mengunduh aplikasi di Google Play Store, membuat akun Flip. Selanjutnya, melakukan verifikasi di Alfamart terdekat dengan menunjukkan KTP.

Mekanisme verifikasi ini bukan tanpa alasan. Nilai transaksi yang mencapai miliaran rupiah membuat Flip menjadi sorotan Bank Indonesia. Saat itu, Ari diminta menutup layanan untuk sementara. Setelah melalui proses berliku, setahun kemudian Flip akhirnya mendapat izin dari BI.

-

Meskipun sempat ditutup oleh BI, Flip bangkit dan semakin dikenal. Seiring waktu, jumlah pengguna meningkat. Bahkan transaksi pada Juni 2016 tercatat mencapai 13 miliar rupiah. Di Google Play Store, aplikasi Flip sudah diunduh lebih dari 50.000 user.

“Awalnya pengguna Flip adalah teman-teman kuliah kami. Namun, makin lama semakin banyak orang yang tidak kami kenal yang menggunakan Flip. Sampai saat ini sudah terdapat ratusan ribu orang yang terdaftar sebagai pengguna Flip,” kata Ari.

Saat ini, pengguna Flip bisa melakukan transfer dari dan ke bank BCA, BNI, Mandiri, BRI, CIMB Niaga, BNI Syariah, Mandiri Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan Muamalat.

Setiap transaksi hanya membutuhkan waktu 20-30 menit saja untuk segala keperluan. Termasuk transaksi ke berbagai e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Traveloka.

Apa rencana Ari dan tim Flip ke depannya dan bagaimana mereka melihat potensi fintech, serta strategi menghadapi kompetitor? Nantikan ulasan selanjutnya di Digination.id.