Sebagai upaya meningkatkan minat usaha di kalangan santri pondok pesantren (Ponpes), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah meluncurkan Program Santripreneur bagi para santri dan alumni santri.
Program Santripreneur juga sejalan dengan pencanangan program-program penumbuhan wirausaha dalam menghadapi era ekonomi digital dan Industry 4.0. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, Kemenperin memiliki target penciptaan 5000 wirausaha baru pada tahun 2017 dan sebanyak 20 ribu wirausaha baru di akhir 2019.
Karena itulah Kemenperin menyelenggarakan program Santripreneur yang bertujuan untuk menumbuhkan iklim usaha dan semangat berwirausaha di lingkungan Ponpes. Upaya tersebut dibarengi dengan kebijakan Kemenperin yang telah menyiapkan dua model strategis dalam upaya pelaksanaan program Santripreneur, yaitu model strategi Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.
“Program Santri Berindustri memperhatikan unit industri yang telah ada dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Ponpes tersebut, yang terdiri dari santri dan alumni santri,” tutur Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Gati Wibawaningsih.
Menurut Gati, implementasi model Santri Berindustri, perlu dilakukan melalui program pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh Ponpes maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah ini diharapkan dapat mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para SDM di lingkungan Ponpes.
Sementara program Santri Berkreasi akan dijalankan melalui dua jenis kegiatan, yaitu Lifeskill Program dan Pesantren Animation Center (PAC). Lifeskill Program merupakan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa Ponpes untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.
“Sedangkan, kegiatan PAC untuk menyediakan wadah bagi para santri kreatif, yang telah mendapatkan Lifeskill Program terus memproduksi karya digital animasi dan multimedia sehingga tercipta keberlanjutan program sebelumnya yang telah diberikan,” papar Gati.