Era digital adalah era informasi. Berdasarkan laporan dari Domo tahun 2017, setiap hari dunia memproduksi 2,5 kuintiliun byte data. Banyaknya informasi yang beredar di dunia maya membuat tidak sedikit orang ingin menjauh sejenak dari internet.
Tetapi ini tidak berlaku bagi sebelas anak muda asal Jabodetabek.
Dengan memanfaatkan networking dengan banyak orang dan grup Whatsapp, mereka mendirikan startup media bernama Sarjana Volunteer. Media yang berdiri di tengah tahun 2017 ini hadir untuk menginformasikan generasi milenial tentang rekrutmen crew di event-event bergengsi dan kegiatan kerelawanan. Ada juga informasi tentang magang di perusahaan atau instansi pemerintah yang mereka berikan.
Salah satu alasan yang menjadi latar belakang berdirinya media yang dikenal masyarakat dengan sebutan SarVol ini adalah kebutuhan informasi bagi anak-anak muda tentang rekrutmen crew di event bergengsi dan kerelawanan. Banyak anak-anak muda yang tidak hanya ingin aktif dalam kegiatan kampus saja.
Baca juga: 80% Penjual E-commerce Berdagang Lewat Platform Media Sosial
"Kami ingin mewadahi anak-anak muda yang ingin aktif di luar lingkup kampus," kata Ichsan Junanda, salah satu Co-Founder di Sarjana Volunteer ketika ditemui oleh Digination.id.
Sejak awal berdiri, ia dan kesepuluh rekannya sudah memprediksikan bahwa dua event bersejarah yang diselenggarakan di Indonesia, seperti Asian Games (AG) 2018 dan Asian Para Games (APG) 2018, akan membutuhkan banyak crew.
"Keduanya sudah kami jadikan target. Kedua event ini pasti sangat ditunggu-tunggu masyarakat untuk ikut serta berkontribusi. Akhirnya, prediksi kami terbukti benar. Dengan terus memberikan informasi yang konsisten, khususnya seputar perekrutan crew di AG dan APG 2018, followers yang sebelumnya sedikit sudah mencapai 22k. Sarvol jadi lebih dikenal oleh anak-anak muda pencari event," tambah Ichsan menceritakan keberhasilan medianya.
Baca juga: Asian Games 2018 Jadi Ajang Pamer Karya Kreatif Anak Bangsa
Selain itu, Sarjana Volunteer juga sering ditawari menjadi media partner dalam beberapa acara bergengsi di kampus-kampus dan komunitas-komunitas yang ada di Jabodetabek. "Banyak event kampus dan komunitas yang antri ingin menjadikan Sarvol sebagai media partner. Tetapi, kami juga melakukan seleksi," kata Ichsan.
Untuk tetap menjaga para follower di medianya, laki-laki yang juga akrab dipanggil Lolo itu mengatakan, mereka membatasi jumlah posting yang bersifat iklan. "Kami tidak ingin media kami nge-post terlalu banyak iklan. Kami tidak ingin mengecewakan follower. Kalau kami dapat income, follower kan tidak terima."
Mereka juga selalu konsisten dan tidak pelit dalam memberikan informasi. Semua informasi tentang perekrutan dan kerelawanan yang dikumpulkan lewat relasi dengan banyak orang dan grup Whatsapp tidak pernah mereka konsumsi sendiri. "Terus memberi. Dengan memberi, kami tidak pernah merasa rugi," kata Ichsan.
Baca juga: Sudah Pakai WhatsApp Business Untuk Toko Onlinemu?
Di sisi lain, Sarjana Volunteer pernah dipercaya untuk menjadi Event Organizer di sebuah acara gathering yang diadakan oleh Komunitas Ku Lari Ke Hutan (KLKH) di Jakarta. Pada saat itu hanya 6 orang dari 11 anggota inti yang melakukan perencanaan acara tersebut.
Ke depannya, kata Ichsan, Sarjana Volunteer akan terus meluaskan informasi tentang perekrutan crew di event dan kegiatan kerelawanan di seluruh kota di Indonesia. Hal ini sangat penting karena setiap anak muda pasti ingin aktif berkegiatan. Mereka juga memiliki rencana untuk menjadikan Sarjana Volunteer sebagai platform media tapi juga sebagai Event Organizer yang profesional.
Menarik, ya? Dengan modal networking, grup Whatsapp, dan selalu memberi, mereka bisa besar seperti sekarang. Buat kamu yang ingin punya banyak kegiatan, bisa juga cari infonya di sini, lho..
Baca juga: Kolaborasi Bisa Menangkan Kompetisi? Pasti!